Siedoo.com -
Tokoh

Mahasiswa UNS Buat Hand Sanitizer dari Lidah Buaya dan Daun Sirih

Siedoo, Warida Rahmani, mahasiswi Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat hand sanitizer berbahan alami. Warida Rahmani yang akrab dipanggil Rida saat ini sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Penanganan Covid-19 UNS di Desa Uteran, Kecamatan Geger, Madiun, Jawa Timur.

Rida membuat hand sanitizer tersebut menggunakan tanaman lidah budaya dan daun sirih yang banyak dijumpai di tempat tinggalnya. Rida mengungkapkan, bahwa hand sanitizer dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar, termasuk tumbuh-tumbuhan.

Rida membuat hand sanitizer dari lidah buaya dan daun sirih, jadi memanfaatkan yang ada di lingkungan saya. Jadi daun sirih merupakan antiseptik alami yang dapat membunuh kuman, kemudian lidah buaya dipakai sebagai pelembab di kulit.

“Selain itu, saya juga membuat video tutorial yang saya sosialisasikan kepada Ibu-Ibu arisan,” ungkap Rida di laman uns.ac.id, Jumat (10/7/2020).

Pembuatan hand sanitizer tersebut cukup mudah untuk dilakukan karena prosesnya sederhana. Untuk proses pembuatannya, lidah buaya dan daun sirih dipotong kecil-kecil kemudian direbus secara terpisah selama 15 menit. Kemudian hasil rebusan daun sirih dan lidah buaya didinginkan terlebih dahulu.

“Setelah dingin, kedua bahan tersebut kemudian dicampur di dalam satu wadah dan ditambahkan perasan air jeruk nipis. Perasan jeruk nipis ditambahkan sebagai aroma pada hand sanitizer,” jelasnya.

Banyak program yang Rida usung untuk menangani permasalahan Covid-19 di desanya seperti pembuatan face shield, pembuatan masker kain, hingga supporting pemahaman masyarakat terhadap Covid-19. Banyak respons positif yang muncul dari masyarakat berkat program yang Rida usung selama menjalankan KKN.

“Alhamdulillah program yang saya jalankan mendapat respons positif dari warga Desa Uteran, baik dari Ketua RT, warga hingga pemuda karang taruna. Saya juga menggandeng mahasiswa dari IAIN Tulungagung dan IAIN Ponorogo untuk ikut membantu dalam program KKN saya sehingga terjalin kolaborasi,” terangnya.

Baca Juga :  Himatan Unpad Kuasai Pekan Ilmiah Ilmu Tanah Nasional 2019

Dalam mendukung perekonomian masyarakat, Rida juga membuat pasar daring melalui grup WhatsApp. Meskipun banyak marketplace daring, namun untuk jangkauan satu kecamatan yang cenderung kecil menurut Rida lebih efektif menggunakan grup WhatsApp.

“Kurang lebih ada sekitar 250 orang yang masuk dalam grup tersebut, terdiri dari seller dan buyer. Grupnya sangat aktif dan masyarakat juga sangat kreatif dalam berniaga secara online,” jelasnya.

Melalui pengabdian yang dilakukan, Rida berharap dapat menjadi pemacu semangat mahasiswa dan generasi muda lainnya. Dia berharap dirinya dan mahasiswa serta generasi muda lainnya dapat terus berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Semoga masyarakat juga selalu menerapkan protokol kesehatan dalam tatanan baru atau new normal ini,” pungkasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?