PADANG – Hubungan Indonesia dengan Pakistan sangat penting. Dari segi politik Indonesia dan Pakistan saling membantu dalam mencapaikan kemerdekaan kedua negara, di bidang pengembangan agama Islam yg dibawa oleh saudagar dari Gujarat. Kemudian dalam bidang ekonomi Pakistan merupakan pasar terbesar ke 3 untuk produk minyak sawit Indonesia.
Demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Republik Islam Pakistan, Iwan Suyudhie Amri. Hal itu disampaikan pada Webinar Series-seri 2 dengan tema ”Dinamika Covid-19”. Kegiatan dilaksanakan via aplikasi zoom, berlangsung pada Rabu, 17 Juni 2020.
Webinar tersebut digelar oleh Lembaga Kerjasama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB). Adapun narasumber dalam webinar tersebut yaitu Iwan Suyudhie Amri, Prof. Dr. apt. Henny Lucida (Dekan Fakultas Farmasi Unand), Dr. Mursal, M. Ag (Wakill Rektor UMSB). Kegiatan itu dihadiri oleh Ana Susanti Yusman (Ketua Lembaga Kerjasama UMSB), Rektor UMSB yang diwakili Warek II Dr. Dr. Mursal, M. Ag. Webinar tersebut diikuti kurang lebih 50 orang peserta.
Dekan Fakultas Farmasi Unand, Prof. Dr. apt. Henny Lucida menyampaikan bahwa obat anti virus Covid-19 belum ditemukan sampai saat ini. Dia menyarankan agar kita semua menjaga stamina tubuh dengan minum vitamin, istirahat yang cukup. Jangan lupa rempah-rempah juga bermanfaat untuk kesehatan seperti curcuma dan lain-lain.
“Kita harus tetap waspada dengan virus Corona ini, karena kemungkinan akan terjadi second wave (gelombang ke dua) seperti yg terjadi di China,” ujar Henny Lucida.
Sementara itu Warek II UMSB, Dr. Mursal, M. Ag, mengatakan dengan adanya Covid-19 ini menunjukan bahwa manusia itu memiliki ruang keterbatasan. Yang pertama, kita tidak lepas dari bantuan orang lain dalam menangani Covid-19 ini, maksudnya adalah saling bekerja sama.
Yang kedua, semua musibah ini adalah datangnya dari kekuasaan Allah SWT, dari zaman dalu sudah ada yang namanya virus tersebut, sehingga dengan adanya Covid-19 ini manusia di seluruh dunia harus belajar tentang bagaimana menjaga lingkungan sehat. Seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak dalam berinteraksi sosial. Karena kebersihan itu salah satu syarat untuk menghadap kepada Tuhan, seperti berwudu.
Yang ketiga, bagaimana menyikapi Covid- 19 ini. Bagi umat Islam adalah ini adalah suatu kenyataan hidup yang harus diterima, sesuai dengan sunnahtullah.
“Karena virus itu membahayakan, maka harus kita jauhkan sesuai dengan protokoler dari pemerintah, serta bedasarkan rekomendasi medis dan MUI yang harus kita patuhi,” pungkas Warek II Dr. Mursal, M.Ag. (Siedoo)