YOGYAKARTA – Pendidikan karakter penting diterapkan kepada anak didik melalui mata pelajaran karena mengingat pentingnya dalam kehidupan. Dengan karakter yang baik akan terbentuk pribadi yang baik pula pada anak. Karakter baik akan menngantarkan mereka kepada kesuksesan.
Pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) melalui tema Pahlawan. Dengan mengangkat tema pahlawan maka siswa dapat mempelajari sikap dan sifat para pahlawan sehingga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada jenjang sekolah dasar (SD) anak akan mengalami berbagai peristiwa dan juga perkembangan, sehingga karakter anak sangat penting untuk ditanamkan. Namun sayang perkembangan media pembelajaran di sekolah masih kurang. Terutama yang berbasis digitalisasi bertema peningkatan karakter melalui cerita pahlawan belum banyak dikembangkan.
Oleh karena itu sekelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat media pembelajaran interaktif berbasis flash. Dengan maksud sebagai upaya untuk pengenalan pahlawan serta pengenalan karakter yang dimiliki oleh pahlawan kepada peserta didik kelas IV SD. Mereka adalah Nifta Noor Halimah prodi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Adhien Wandani prodi Pendidikan Luar Sekolah dan Erlina Oktaviandani prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Menurut Nifta Noor Halimah media pembelajaran tersebut dinamakan “Markisa”. Merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang untuk pembelajaran PKn. Yaitu pada sub tema pengenalan pahlawan dan nilai-nilai karakter yang dapat diambil dari pahlawan-pahlawan tersebut. Karya ini berhasil meraih dana dari Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
“Media interaktif ini menawarkan beberapa fitur seperti materi mengenai siapa saja pahlawan nasional beserta biografi dan sejarah perjuangannya,” jelasnya, Rabu (20/5/2020).
Selain itu juga mengenai nilai-nilai karakter apa yang bisa diambil dari banyaknya pahlawan nasional tersebut. Terdapat pula soal-soal yang dapat dijawab oleh siswa dan di bagian akhir dapat mengetahui secara langsung berapa nilai yang ia dapat dari soal tersebut.
Adhien Wandani menambahkan media ini dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri oleh siswa sehingga menumbuhkan jiwa belajar mandiri siswa. Dengan dikembangkannya media Markisa ini diharapkan ke depan dapat diimplementasikan di pembelajaran SD. “Sehingga karakter-karakter bagus dari para pahlawan dapat tertanamkan pada jiwa peserta didik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya,” tambahnya.
Erlina Oktaviandani menjelaskan, tampilan awal media pembelajaran flash Markisa meliputi penjelasan mengenai media pembelajaran dan disertai dengan tombol mulai. “Tema yang diangkat dari media ini adalah luar angkasa dengan tujuan memberikan kesan yang menarik bagi peserta didik kelas IV Sekolah Dasar,” ungkap Erlina.
Dijelaskan Erlina, cara kerja Markisa, pada tampilan awal meliputi penjelasan mengenai media pembelajaran dan disertai dengan tombol “Mulai”. Setelah menekan tombol “Mulai” muncul tampilan menu-menu atau fitur yang ada di media.
“Peserta didik dapat memilih akan tampilan mana yang akan ia masuki,” jelasnya.
Kemudian siswa dijelaskan fitur standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai dengan mempelajari materi ini. Peserta didik dapat memilih button materi untuk belajar mengenal para tokoh pahlawan nasional.
“Setelah belajar pada fitur materi, peserta didik dapat melihat video yang ada untuk menambah wawasan mereka,” paparnya.
Setelah memahami materi dan video yang diberikan peserta didik harus mengerjakan soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk mengetahui keberhasilan mereka dalam belajar.
“Apabila menemui kesulitan peserta didik dapat melihat menu petunjuk,” pungkas Erlina.
Karya ini berhasil meraih dana dari Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. (Siedoo)