JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa mengatakan, pemerintah saat ini membutuhkan dukungan dari masyarakat dalam penanganan virus corona atau covid-19. Semua pihak mesti saling bahu-membahu dalam mengurangi potensi penyebaran virus pendemi tersebut.
“Saat ini Pemerintah membutuhkan support dari masyarakat dalam penanganan covid-19. Semua pihak mesti saling bahu-membahu dalam mengurangi potensi penyebaran virus pendemi ini,” katanya dalam rilisnya.
Ia meminta pemerintah untuk segera memberlakukan pelarangan penggunaan TKA untuk sementara waktu demi meminimalisir mewabahnya virus corona akibat bawaan warga asing yang berkunjung ke Indonesia.
“Kami meminta Presiden segera berlakukan pelarangan kedatangan TKA untuk sementara waktu demi meminimalisir mewabahnya virus corona akibat bawaan warga asing yang berkunjung ke Indonesia,” tandasnya.
Melansir dari cnbcindonesia.com, Presiden Jokowi menegaskan tak berpikir untuk melakukan kebijakan lockdown atau menghentikan total pergerakan manusia. Beberapa negara telah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus.
“Tidak ada kita berpikir ke arah kebijakan lockdown,” tegasnya.
Jokowi menggarisbawahi pemerintah saat ini berupaya mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko besar penyebaran corona..
Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, mengatakan lockdown tak bisa jadi pilihan begitu saja, karena harus mempertimbangkan solusi dari dampaknya.
“Bagaimana impact-nya, bagi saudara kita yang nggak ada kerja, terutama bagi orang yang biasa mendapat rezeki dari keramaian,” kata Tutum.
Selain itu, menurut Tutum kebijakan lockdown harus benar-benar dipersiapkan, karena konsekuensi saat banyak orang tak bisa keluar rumah maka segala kebutuhan pokok harus tetap tersedia.
Melansir dari tempo.co, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menerapkan kebijakan lockdown kepada tenaga kerja asing. Tujuannya, untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di kawasan industri yang dijejali puluhan ribu buruh.
“Kami melarang ekspatriat yang mau masuk dan keluar Karawang. Kita tidak mau kecolongan,” kata Cellica.
Dalam waktu dekat misalnya, Cellica menunda agenda kunjungan delegasi Jepang ke sejumlah pabrik di Karawang.
“Kita minta agenda kunjungan itu ditunda hingga situasi aman,” katanya. (Siedoo)