JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah memprioritaskan kesehatan, dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam situasi darurat bencana, seperti banjir yang terjadi di DKI Jakarta belakangan ini.
Apabila hingga Senin (6/1/2020) situasi belum memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar dan mengajar seperti biasanya. Siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar di rumah.
“Selama sekolah diliburkan, guru dapat memberikan tugas-tugas kepada murid sesuai dengan kondisi lapangan,” kata Nadiem dilansir dari kompas.com.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019, tentang penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan jelas mengatur peran dan fungsi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan satuan Pendidikan atau Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan akan memberikan bantuan seragam sekolah bagi siswa sekolah berdampak banjir yang terjadi di berbagai tempat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Tim Kemendikbud melakukan pendataan sekolah berdampak banjir di wilayah kota Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bogor, Lebak dan Bandung Barat.
Data DKI Jakarta dan Banten untuk wilayah DKI Jakarta terdapat 290 sekolah berdampak banjir terdiri dari: 201 Sekolah terendam banjir, 89 Sekolah mengalami gangguan akses menuju sekolah, 8.420 siswa di DKI Jakarta terdampak banjir.
Melansir dari jawapos.com, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan 2020 akan terjadi pada Februari-Maret. Seluruh pihak tentu harus bersiap menyambut curah hujan tinggi supaya banjir tidak kembali menghantui Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini mengatakan, jajarannya sudah bersiap menyambut puncak musim penghujan. Semua sarana dan prasarana serta petugas di lapangan bakal dimaksimalkan.
“Sampai saat ini masih stand by terus. Pasukan biru sekitar 8 ribuan (orang) di 5 wilayah semuanya ada sampai tingkat kecamatan,” katanya.
Juaini menyebut, saat ini pasukan biru masih terus melakukan pembersihan saluran-saluran sungai. Dengan begitu sumbatan-sumbatan akibat hujan deras bisa dikurangi. Juaini juga membantah jika selama ini petugas kebersihan tidak pernah membersihan saluran air yang menyebatkan mampet.
“Kemarin PPSU maupun Satgas Biru dari awal tahun sudah melakukan kegiatan. Kita bisa buktikan dengan waktu itu bisa lihat foto-foto lah. kan mereka ada laporan,” imbuhnya. (Siedoo)