LAMPUNG – Tercatat sebagai wisudawan-wisudawati tahfidz Al-Quran terbanyak, sebanyak 6.531 siswa madrasah di Lampung pecahkan Rekor Muri. Mereka berasal dari 93 madrasah negeri dan 1.634 madrasah swasta yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Prosesi wisudanya digelar di Gedung Serbaguna (GSG) UIN Raden Intan Lampung, Bandar Lampung, belakangan ini. Menurut Sekjen Kemenag, M Nur Kholis Setiawan, menghafal Al-Quran adalah cara yang paling dekat, di antara aktivitas lainnya, dalam rangka mengikuti sunnah rasul.
Ini tergambar pada kisah yang terekam dalam buku tulisan Ibn Hisyam tentang kesalahpahaman orang orang Anshar kepada Nabi Muhammad. Mereka melihat nabi selalu memberikan apapun yang diminta orang Quraisy Makkah, setelah peristiwa Fathu Makkah. Mereka menduga hal itu karena kesamaan suku.
“Nabi menyatakan, bahwa Anshar akan mendapatkan diri Rasulullah secara total, sementara orang-orang Quraisy Makkah hanya butuh dengan barang-barang milik Rasul,” kata M Nur Kholis mengutip kisah dalam buku Ibn Hisyam dilansir dari kemenag.go.id.
Rasulullah pun, lanjutnya, kembali ke Madinah bersama kaum Anshar hingga wafat serta dimakamkan di sana. Sekjen menilai, menghafal Al-Quran bisa dimaknai sebagai wujud ketinggian derajat seorang mukmin. Sebab, itu mencerminkan kedekatannya dengan nabi dan para sahabat, yang juga hafal Al-Quran.
Manajer Muri Triyono mengatakan, dua rekor yang terpecahkan adalah wisuda dengan jumlah tahfidzh Al-Quran terbanyak, dan pelopor kegiatan wisuda akbar dengan jumlah tahfidzh mencapai 6.351 orang.
“Kegiatan di Lampung ini baru pertama dilakukan dan memecahkan Rekor Muri. Kami berharap, para hafiz ini menghasilkan generasi yang pintar dan benar,” kata dia.
Triyono berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada pemecahan rekor saja. Namun, terus dilanjutkan dan diperluas lagi cakupannya, bahkan hingga ke level nasional. Sehingga, semakin banyak hafidz dan menghasilkan generasi emas di Indonesia. (Siedoo)