JAKARTA – Rencana pemerintah pusat memberikan skema gaji kepada guru honorer dengan hitungan setara UMR atau sesuai gaji guru PNS masa nol kerja mendapat respon dari Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I). Hal itu belum membuat mereka lega. Sebab, selain adanya gaji yang jelas juga kejelasan status, PNS.
Koordinator (PHK2I) DKI Jakarta, Nur Baitih menyatakan, gaji setara UMR tetapi bisa kapan saja di-PHK kalau tidak punya status yang jelas.
“Gaji UMR setiap tahun harus lewat tes dan tetap saja ada yang tersingkir,” katanya dilansir dari jpnn.com.
Ditegaskan, tidak hanya gaji yang harus diperhatikan pemerintah. Soal status honorer K2 ini menjadi penting, terutama bagi yang jelang masuk masa pensiun, agar mereka bisa hidup tenang.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mengusulkan adanya skema gaji yang diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Jumlah gaji guru honorer diusulkan layak sesuai UMK atau setara PNS nol kerja.
“Mudah-mudahan mulai tahun depan (gaji) guru honorer tidak diambilkan dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah), tetapi dari DAU (Dana Alokasi Umum),” kata Mendikbud Muhadjir Effendy melansir dari kompas.com.
Ia mengharapkan agar setiap guru dapat memahami tanggung jawab sosial yang menempel pada profesinya. Dampak pekerjaan seorang guru bukan hanya bersifat pribadi, melainkan sifatnya publik.
“Misalnya guru itu mengajari anak salah, maka yang menderita nanti bukan hanya anak yang salah itu, tetapi semua orang yang berelasi dengan anak itu,” ucap Muhadjir.
Melansir dari tribunnews.com, belakangan ini ada guru TK yang merasa diremehkan. Namanya Dina. Ia bahkan menyebut guru TK mendapatkan gaji yang sedikit.
Melalui cuitannya, guru TK asal Mojokerto, Jawa Timur itu berharap bahwa setiap orang dapat menghormati profesi yang dilakukan orang lain.
“Mulai sekarang cobalah untuk menghormati setiap profesi terpuji,, karena tidak ada profesi sepele di hadapan Allah jika itu benar-benar diniatkan untuk beribadah kepadaNya saja.” tulis akun @akuitudina.
Dina menyebut profesi guru TK yang mengajarkan anak-anak bernyanyi hingga menunggui mereka bermain memang kerap disepelekan.
Meskipun demikian, Dina tetap mencoba untuk berpikir positif.
“Dan mungkin masih banyak cibiran yang lain (tapi saya mencoba khusnudzon saja lah,,, guru yang sangat berjasaMungkin masyarakat kebanyakan memandang rendah profesi guru TK yang dianggapnya hanya mengajarkan menyanyi saja kepada anak, menunggui mereka bermain,” (Siedoo)