JAKARTA – Pernyataan tinggal pernyataan. Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap II yang pernah digaungkan akan digelar September atau Oktober tahun ini sepertinya benar-benar tidak akan terlaksana. Sebab, saat ini pemerintah fokus pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Rekrutmen P3K tahap kedua belum dibuka tahun ini. Kami masih fokus pada rekrutmen CPNS,” kata Deputi SDM bidang Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja, dilansir dari jpnn.com.
Menurutnya, instansi pusat maupun daerah lebih banyak mengajukan CPNS ketimbang P3K. “Karena masih banyak yang belum siap merekrut P3K, makanya kami fokuskan tahun ini pada rekrutmen CPNS,” tandasnya.
“Mudah-mudahan tahun berikutnya bisa dibuka rekrutmen P3K lagi,” tambahnya.
Sedangkan untuk seleksi P3K tahap I sudah digelar awal tahun ini. Hanya saja, hingga saat ini pemberkasan dan pengangkatan belum dilaksanakan. Hal ini seperti yang terjadi di Ponorog, Jawa Timur.
Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Ponorogo, Winarko Arief menambahkan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
“P3K ini sesuatu yang baru bagi daerah, tapi arahan yang jelas dari pemerintah pusat belum ada,” tutur Win dilansir dari detik.com.
Win menambahkan data P3K yang lolos ada 206 orang. Mereka berasal dari unsur tenaga guru, kesehatan, hingga penyuluh pertanian. Termasuk para guru honorer yang sudah mengantongi status kategori 2 (K2). Lantaran nasibnya menggantung, para P3K pun masih bekerja sesuai status lama mereka.
“Persiapan pemberkasan pun belum bisa dilakukan karena belum tahu, berkas yang dikumpulkan apa saja, belum ada petunjuk dari pusat,” tukasnya.
Hingga kini, P3K masih bekerja di tempat asal masing-masing sambil menunggu kepastian dari pemerintah pusat.
“Jadi kelak statusnya hanya P3K. Kalau sekarang kan masih macam-macam istilahnya. Seperti guru honorer, K2, maupun guru/pegawai tidak tetap (GTT-PTT),” imbuh dia. (Siedoo)