Siedoo.com - Guru harus belajar TIK menghadapi Digitalisasi Sekolah. | foto: made82math.wordpress.com
Opini

Guru Harus Tingkatkan Kompetensi di Era Digitalisasi Sekolah

Siedoo, Seperti motto peringatan 74 Tahun Indonesia Merdeka, yaitu ‘SDM Unggul Indonesia Maju”, maka di bidang pendidikan pun harus diimplementasikan demi kemajuan Pendidikan. Hal ini tentu guna mendukung terbentuknya SDM (sumber daya manusia) yang unggul.

Terlebih baru-baru ini diluncurkan program Digitalisasi Sekolah oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Maka, secara otomatis harus ada faktor-faktor pendukung program canggih tersebut. Salah satu pendukung program Digitalisasi Sekolah adalah peningkatan kompetensi guru, terutama di bidang penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Memang, kompetensi guru di bidang penguasaan TIK tidak serta merta dapat terwujud begitu saja. Semuanya harus dipersiapkan dengan berbagai pelatihan yang intens. Dalam hal ini tentu harus ada konsekuensi pemerintah yang telah meluncurkan program tersebut.

Tuntutan kompetensi guru semakin kompleks

Dalam menyikapi program Digitalisasi Sekolah, jelas tuntutan terhadap kompetensi guru semakin tinggi dan kompleks. Guru tidak hanya mendidik, mengajar, dan mentransfer ilmu kepada peserta didik. Guru juga harus mampu mengintegrasikan pendidikan karakter di setiap proses belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Guru tetap sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta keberhasilan program-program pemerintah di bidang pendidikan. Tentu dalam hal ini termasuk program Digitalisasi Sekolah.

Guru dituntut harus bersikap bijak dalam melaksanakan kurikulum, mengembangkannya dan mengaplikasikannya dengan berbagai metode pelajaran. Harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan variatif, tidak monoton yang menjadikan peserta didik bosan.

Guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif agar peserta didik betah dan senang dalam belajar. Bahkan merasa rindu atau rugi bila mereka tidak belajar.

Belajar setiap hari dan berkelanjutan

Baca Juga :  Mendesak Pembentukan Komisi Perlindungan Guru

Saat ini, peningkatan kompetensi guru merupakan program prioritas Kemendikbud yang terus ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Pelaksanaan peningkatan kompetensi guru ditangani oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud. Program ini akan dilaksanakan berbasis zona dengan mengoptimalkan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). (kemdikbud.go.id, 19/9/2019)

Menghadapi revolusi industri 4.0, guru dituntut menguasai sumber-sumber di mana peserta didik bisa belajar. Guru harus mampu mengarahkan perserta didik karena mereka bisa belajar dari mana saja. Dalam hal ini, guru berfungsi sebagai resource linker atau penghubung sumber belajar.

Perlu diingat pula, bahwa peran guru adalah memfasilitasi peserta didik, yaitu mencari berbagai sumber yang relevan. Sehingga, jelas nantinya peserta didik harus belajar dengan siapa dan memerlukan fasilitas apa.

Untuk itu, guru harus belajar terus menerus dan berkelanjutan. Mengingat dunia informasi dan iptek terus berkembang seiring kemajuan zaman.

Guru juga harus menjadi penjaga gawang informasi (gate keeper), di mana guru harus jeli terhadap informasi yang bermanfaat dan informasi yang membahayakan. Mengingat di dunia maya banyak informasi negatif yang mampu memengaruhi idiologi negara dan budaya Indonesia.

Digialisasi Sekolah tak menghilangkan tatap muka

Perlu disadari bahwa Digitalisasi Sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka. Karena pembelajaran dengan tatap muka menjadi hal penting dan fungsi guru tak tergantikan oleh teknologi.

Justru dengan dalam Digitalisasi Sekolah, pembelajaran akan diperkaya dengan konten-konten digital. Hal inilah yang mendukung guru dalam mengembangkan pembelajaran yang mengasikkan bagi peserta didik.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di era revolusi industri 4.0 melalui Digitalisasi Sekolah, guru dapat belajar dari berbagai sumber. Tinggal bagaimana kemampuan guru dalam memilah dan memilih sumber informasi untuk memperkaya pembelajaran.

Baca Juga :  Pembelajaran PPKn, Digital Scrapbook Alternative Media Gotong Royong

Serta bagaimana guru menciptakan metode baru dalam mengaplikasikan informasi dan ilmu pengetahuan bersama peserta didik, dalam proses belajar mengajar. Untuk guru Indonesia, selamat belajar, selamat berpacu! (*)

 

 

*Narwan, S.Pd

Guru SD Negeri Jogomulyo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 

Apa Tanggapan Anda ?