JAKARTA – Kejuaraan Debat Antarsekolah Tingkat Dunia atau World School Debating Championship (WSDC) 2019 di Bangkok, Thailand baru saja usai. Dalam ajang yang berlangsung 24 Juli hingga 1 Agustus 2019 lalu, siswa Indonesia merebut dua penghargaan sekaligus.
Yang pertama yaitu penghargaan Best English as Foreign Language (EFL) Speaker, diraih oleh Joshua Karel Riantoputra, siswa SMA Negeri 2 Tangerang Selatan. Kedua, dinobatkan sebagai The 5th Best EFL Team.
Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Kategori EFL merupakan kategori bagi negara-negara peserta yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama negaranya dengan kata lain, bagi negara tersebut Bahasa Inggris merupakan bahasa asing.
Selain itu, dengan prestasi tersebut menjadikan Indonesia pertama kalinya berhasil menduduki ranking 12 dari 63 negara peserta di seluruh dunia, dalam sepuluh tahun terakhir. Indonesia juga masuk ke dalam posisi lima besar dari tiga puluh negara peserta kategori EFL.
Kemenangan mutlak
Setelah melalui delapan babak penyisihan, tim Indonesia mampu mengumpulkan 5 kemenangan dengan 18 ballots (suara dari juri). Kemenangan Indonesia semuanya bersifat kemenangan mutlak atas negara Chili, Turki, Slovakia, UEA, dan Jepang.
“Tiga kekalahan split decision atau tidak mutlak dari negara Amerika Serikat, Irlandia, dan Denmark,” demikian ditulis laman resmi Kemendikbud.
Berbekal nilai itu, Indonesia melaju ke babak eliminasi Partial Double Octofinals dan berhasil mengalahkan tim Yunani. Pada babak selanjutnya, tim Indonesia menjadi octofinalis karena hanya mendapat satu vote dari juri saat melawan tim Singapore. Berkat raihan itu, Indonesia dinobatkan sebagai The 5th Best ESL Team dan merupakan prestasi kali pertama dalam sejarah berpartisipasi di ajang WSDC.
Didahului latihan
Di ajang WSDC tersebut, Tim Debat Indonesia terdiri atas Cassia Tandiono (SMA Pelita Harapan Kemang Village), Joshua Karel Riantoputra (SMAN 2 Tangerang Selatan). Kemudian, Swanny Wijaya (SMA Sutomo Medan), Joshua Luke Tandiono (SMA British Indonesia Jakarta), dan Maria Gracia Primaningtyas (SMAN 4 Denpasar).
Mereka didampingi oleh manajer tim, Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakata dan Novelina Wirid, alumnus Universitas Gadjah Mada. Serta pelatih tim Muhammad Haikal Satria, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, serta pendamping resmi tim, Dhany Hamiddan Khoir.
Sebelum mengikuti WSDC di Bangkok, tim debat Indonesia terlebih dahulu telah menjalani latihan di Training Camp. Juga mengikuti ajang Philipine Debate Open (PDO) 2019 dan ajang SMU Debate Open Singapore 2019.
“Serta menjadi tim tak terkalahkan pada babak penyisihan di ajang Euroasia Debate Championship 2019,” katanya.
Selanjutnya, guna menghadapi WSDC 2020 di Mexico, akan dilaksanakan seleksi tim nasional usai lomba National Schools Debating Championship 2019 di Banjarmasin, dari 14-20 Agustus 2019 mendatang. (Siedoo)