Siedoo, Tawuran pelajar yang terjadi pada beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan berbagai pihak. Tidak terkecuali keprihatinan dari kalangan masyarakat. Harapan tidak terjadinya lagi tawuran antarpelajar perlu disuarakan dengan lantang.
Hal ini agar peristiwa yang memilukan tidak terjadi kembali. Para pelajar bisa lebih fokus untuk belajar dan menyiapkan generasi masa depan yang cemerlang.
Kami dari Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FA UIB) Jateng-DIY siap bersinergi dengan semua pihak untuk menyudahi tawuran pelajar yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. FA UIB akan menempuh jalur – jalur informal untuk mendekati, serta berkomunikasi dengan pimpinan atau “pentolan” kelompok – kompok pelajar yang suka tawuran tersebut.
Sehingga, tawuran antarpelajar berakhir dengan kekompakan, kebersamaan dan silaturahim yang baik antarpelajar Magelang.
Pemuda adalah harapan bangsa. Pemuda adalah calon calon pemimpin masa depan. Itulah sederatan kalimat yang selalu kita baca dan kita dengar sangat indah. Memang itu lah kenyataannya.
Maju mundurnya sebuah bangsa, sebuah wilayah atau pun sebuah desa, tergantung dari pemudanya. Apabila generasi muda kita punya karakter positif, punya sikap – sikap yang produktif, maka hal itu akan sangat berkontribusi positif untuk bangsa kita. Daerah kita atau pun desa kita.
Karena pentingnya peran pemuda, Bung Karno pernah berkata “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncang dunia.”
Akan tetapi, hal yang sangat memprihatinkan sedang dan terus terjadi di depan kita di daerah yaitu “tawuran antarpelajar”. Miris, sedih, prihatin membaca berita berita tentang tawuran pelajar yang marak terjadi, terutama di daerah Magelang.
Bahkan pada Januari 2019 yang lalu, tawuran pelajar sudah sampai memakan korban tewas dari pelajar SMK di Magelang. Setelah kejadian tawuran yang memakan korban tewas dari pelajar tersebut, kami dari segenap ormas dan Laskar Front Aliansi Umat Islam BersatuJateng-DIY mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang.
Kami melalukan protes keras, kami melalukan audiensi dan mengajak semua pihak terkait untuk bersama sama memberantas. Menghentikan aksi – aksi tawuran pelajar di wilayah Magelang.
Saat itu, semua komponen bersatu untuk bersama – sama menghentikan tawuran pelajar yang sudah sangat memprihatinkan banyak pihak. Baik itu orang tua, sekolah dan kita masyarakat.
Bahkan ada dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang yang “berani menjamin” untuk tidak akan terjadi tawuran di wilayah Kabupaten Magelang. Kami menagih janji itu !!!
Ternyata pasca tawuran yang menewaskan satu pelajar tersebut, masih saja terjadi tawuran – tawuran yang memakan korban. Beberapa pekan yang lalu, terjadi tawuran lagi yang memakan korban luka bacok.
Tawuran dengan berbagai senjata tajam yang benar – benar tidak mencerminkan budaya kita dan generasi kita yang penuh peradaban. Stop tawuran !!. Tidak bisa ditawar lagi.
Semua pihak baik dari pemerintah daerah, Polri, TNI bersama semua komponen masyarakat dan serta ormas – ormas besar NU dan Muhammadiyah untuk turun tangan. Bersama menyelesaikan masalah adik – adik kita, anak anak kita calon calon pemimpin masa depan ini.
Demikian sedikit tulisan dari kami. Ungkapan kepedulian kami terhadap kondisi sosial kemasyarakaran di wilayah Magelang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Maju terus Pemuda Indonesia. Salam Silaturahim, Kita Semua Bersaudara. (*)
*Anang Imamuddin, Pemerhati Pendidikan dari Magelang
Presidium Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FA UIB) Jateng-DIY