SURABAYA – Penerimaan mahasiswa baru di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur masih dibuka. Bagi yang berminat masuk ke ITS, masih bisa melalui jalur Kelas Internasional. Kelas ini merupakan program baru di ITS yang dibuka secara resmi mulai tahun 2019 ini.
ITS menyediakan kuota sebanyak 30 kursi (ralat sebelumnya sebanyak 25 kursi,) untuk masing-masing jurusan di Kelas Internasional.
“Sehingga, jika ada 15 jurusan di Kelas Internasional, maka total keseluruhan ada 450 kuota yang tersedia di jalur ini,” kata Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT.
Terkait antusiasme calon mahasiswa baru di Kelas Internasional ini, Adi menuturkan hingga minggu lalu, data mencatatkan sudah sekitar 70 mahasiswa yang mendaftar pada program ini. Namun dirinya optimistis, setelah hasil PKM diumumkan, peminat Kelas Internasional akan melonjak secara drastis.
Karena para calon mahasiswa baru yang tidak diterima di jalur PKM masih mempunyai kesempatan untuk masuk ke ITS melalui jalur Kelas Internasional ini. Sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Adi menuturkan, dengan adanya sistem Ujian Tulis Berbasis Kompouter (UTBK) jadi lebih transparan, dan karena itu ITS bisa mendapatkan bibit yang lebih bagus.
“Mahasiswa juga sudah mengetahui nilainya lebih dulu. Sehingga, dia akan lebih paham masuk jurusan mana sesuai kemampuan terbaiknya. Proses ini yang akan membuahkan bibit-bibit unggul untuk mahasiswa baru di ITS,” ujarnya.
Mantan Direktur Pascasarjana ITS ini menjelaskan, Kelas Internasional ini juga ditujukan untuk semakin mematangkan langkah ITS menuju World Class University (WCU). Kelas ini adalah satu langkah gebrakan pasti untuk membekali para mahasiswa dengan pengalaman studi yang mendunia.
Karena di program Kelas Internasional nantinya para mahasiswa akan difasilitasi untuk melakukan pertukaran pelajar ke kampus luar negeri yang telah menjalin mitra dengan ITS. Mahasiswa yang melakukan student exchange yang mengambil mata kuliah di kampus tujuannya tersebut dapat melakukan transfer kredit mata kuliah yang diakui ITS.
“Selain itu, kita juga akan mendatangkan dosen-dosen tamu dari luar negeri untuk mengajar di sini. Dan bahkan juga ada untuk program joint degree di Kelas Internasional ini,” paparnya.
Selanjutnya, begitu nanti jalur Kelas Internasional ditutup, semua mahasiswa baru yang diterima di kampus pahlawan ini, akan dikukuhkan secara resmi menjadi mahasiswa ITS serentak pada 13 Agustus 2019. Sedangkan perkuliahan di semester ganjil ini akan resmi berjalan mulai 26 Agustus 2019.
Jalur PKM Terima 1.959 Mahasiswa Baru
Sementara itu, hasil penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) menerima total 1.959 mahasiswa baru. Sehingga, total mahasiswa baru yang telah diterima di ITS tahun 2019 ini mencapai 4.784 mahasiswa, melalui tiga jalur yang sudah disediakan. Yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan PKM ini.
Pada jalur PKM ini terdapat empat jurusan yang paling diminati. Yakni Departemen Informatika, Departemen Sistem Informasi, Departemen Teknik Elektro, dan terakhir Departemen Teknik Industri.
“Namun ada yang menarik kali ini, bintang baru di ITS yaitu Departemen Aktuaria ternyata juga sangat diminati oleh para calon mahasiswa,” ungkapnya.
Adi mengatakan, peminat jurusan Aktuaria ini hingga mencapai dua kali lipat dari kuota kursi yang disediakan oleh ITS. Sehingga ke depannya bisa saja jurusan Aktuaria harus membuka kelas baru lagi untuk mewadahi minat dari masyarakat yang tinggi ini.
Guru besar Teknik Elektro ITS ini juga mengutarakan, pada jalur PKM ini ITS tetap menyaring kualitas dari mahasiswa yang bisa diterima yang terbaik. Karena ITS tidak akan menurunkan standar nilai UTBK yang dipakai untuk jalur PKM ini secara drastis.
“Sehingga, dengan begitu ITS tetap menjaga komitmennya untuk terus menghasilkan lulusan-lulusan terbaik dan berprestasi,” jelas mantan Kepala LPPM ITS ini. (Siedoo)