JAKARTA – Program kerja prioritas Presiden Jokowi untuk lima tahun ke depan di antaranya terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah berharap komitmen itu harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan pengawasan pelaksanaan di lapangan.
Ia mewanti-wanti agar rencana tersebut tidak terhenti pada retorika. “Rencana pengembangan SDM yang salah satunya dengan penguatan pendidikan vokasi serta penguatan lembaga manajemen talenta harus diwujudkan dengan kebijakan konkrit di lapangan,” ujar Anang dilansir dari dpr.go.id.
Anang yang dikenal dengan musisi ini memberi catatan. Pada lima tahun pertama periode Presiden Jokowi, rencana kerja terkait dengan penguatan SDM khususnya dalam hal pengembangan ekonomi kreatif cukup baik.
“Namun jika kita evaluasi selama lima tahun terakhir ini, pelaksanaannya belum tajam dan fokus. Masih terjadi ego-sektoral, masih Jawa sentris. Di periode kedua Pak Jokowi, hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi,” ingat Anang.
Anang menyebutkan di periode kedua Jokowi harus dikonkritkan dengan meningkatkan status kelembagaan terkait dengan pengembangan SDM seperti sektor ekonomi kreatif dan sektor kebudayaan.
“Dalam pembahasan RUU Ekonomi Kreatif yang saat ini dibahas di Panja Komisi X DPR RI, disepakati kelembagaan ekonomi kreatif dinaikkan menjadi setingkat kementerian,” kata Anang.
Jika Presiden serius mengembangkan kebudayaan, imbuh politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, semestinya Presiden di periode kedua ini memisahkan sektor kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan membentuk Kementerian Kebudayaan.
“Jika mau all out dalam pengembangan kebudayaan, Presiden harusnya memisahkan sektor kebudayaan dari Kemendibud,” tegas Anang.
Di atas semua itu, kata Anang, pengawasan pelaksanaan program penguatan SDM harus senantiasa dilakukan. Menurut Anang, komitmen ini selaras dengan rencana penguatan reformasi birokrasi yang menjadi salah satu program prioritas Presiden di periode kedua.
“Kuncinya birokrasi harus berubah baik dari postur dan pola pandang,” tandas Anang.
Sebagaimana diketahui, dalam lima tahun kedepan, Presiden Jokowi akan fokus pada SDM. Dalam bidang pendidikan, menurut Jokowi, pemerintah akan fokus pada sekolah vokasi, balai latihan kerja, hingga pondok pesantren.
Ia memastikan anggaran akan dikucurkan besar-besaran. Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan skill guru sebagai garda terdepan di bidang pendidikan.
“Guru-guru harus di-upgrade, terutama yang berkaitan dengan kemampuan skill. Kemampuan guru-guru dalam melatih siswanya. Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif,” ucap Jokowi dilansir dari kompas.com.
Kepala Negara meyakini, dengan infrastruktur yang sudah dibangun besar-besaran dan pengembangan SDM yang akan segera dilakukan, maka Indonesia akan menjadi negara maju dan bisa bersaing dengan negara-negara lain.
“Kita bisa melakukan lompatan katak, melompati negara lain, inilah kesempatan kita,” kata Jokowi.
“Oleh sebab itu, pembangunan sumber daya nantinya betul betul akan kita fokuskan. Anggarannya kita fokuskan. Programnya kita fokuskan,” tambah dia. (Sied0o)