JAKARTA – Dalam pengelola pembangunan infrastruktur kampus dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2018, enam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) masuk 10 besar terbaik.
Penilaian ini dilakukan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJP) Kementerian Keuangan. Dari 251 Satker penerima SBSN 2018, terpilih 10 besar terbaik dan enam di antaranya adalah PTKIN.
(1) SNVT PJPA Cidanau Ciujung, Cidurian
(2) IAIN Manado
(3) PJN Wilayah I Provinsi Sumatera Utara
(4) UIN Raden Fatah Palembang
(5) Pusat Penelitian Metrologi
(6) IAIN Kendari
(7) STAIN Sorong
(8) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah
(9) IAIN Batusangkar
(10) IAIN Ambon.
Tiga satker terbaik akan mendapat penghargaan dari Kemenkeu pada acara yang akan digelar Selasa 16 Juli mendatang di Jakarta.
“Kita senang dan bangga telah menjalankan amanah SBSN ini dengan baik. Semoga SBSN semakin berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.
Dijelaskan, SBSN adalah salah satu skema pembiayaan infrastruktur pendidikan yang telah secara signifikan mentransformasi infrastruktur PTKIN.
DJPB menetapkan 6 (enam) kriteria Penilaian Reksus Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) berdasarkan ranking dari pengelola proyek. Yaitu, Realisasi Penarikan Dana, Rate kenaikan/penurunan saldo kas, Perbandingan Opportunity Cost of Holding Cash (OCHC) dan Realisasi, Pendapat Supervisi Manajerial, Sifat Pengelolaan Proyek dan Pendampingan konsultan pada proyek.
Dalam lima tahun terakhir, sejumlah PTKIN dipercaya mendapatkan dana SBSN guna membangun infrastruktur, seperti ruang pembelajaran, perustakaan, laboratorium, student center dan lain-lain.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Imam Safei yang didampingi Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Safriansyah mengatakan, pada tahun anggaran 2018, ada 34 PTKIN pengelola SBSN dengan nilai proyek Rp 1,304 triliun. Untuk tahun 2019, ada 41 PTKIN penerima SBSN dengan total anggaran Rp 1,270 triliun.
Imam menambahkan, IAIN Manado yang menempati peringkat ke-2, merupakan salah satu satker yang diundang dalam acara pemberian penghargaan oleh Kemenkeu. (Siedoo)