KUDUS – Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki program kreatifitas mahasiswa (PKM). PKM bisa merangsang mahasiswa untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya yang bisa diaplikasikan di masyarakat. Sehingga, bisa memberikan manfaat positif kepada mahasiswa dan tentunya masyarakat.
Tercatat ada 19 kelompok mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang berhasil lolos dalam PKM yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Sebelumnya, penilaian proposal internal sudah dilakukan agar pelaksanaan PKM bisa maksimal.
Wakil Rektor III UMK, Rochmad Winarso, ST. MT mengatakan, selama ini memang terus mendorong mahasiswa untuk mengikuti PKM.
“Ada tujuh jenis PKM yang bisa diikuti mahasiswa. Monev internal juga dilakukan dengan mengunjungi lokasi kegiatan atau produksi, sehingga bisa memastikan PKM dijalankan dengan baik,” kata Rochmad dilansir Rmoljateng.com.
Sementara dilansir Antaranews.com, Rochmad mengungkapkan ada tujuh jenis PKM yang diikuti mahasiswa, di antaranya PKM Penelitian, terdiri atas Eksakta (PKM-PE) dan Sosial Humaniora (PKM-PSH) PKM-Kewirausahaan (PKM-K). Kemudian PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI).
Ke depan, ketika dinilai baik oleh pihak penyelenggara, maka bisa lolos tingkat nasional. Dari 19 PKM yang diterima, paling banyak adalah PKM Kewirausahaan yang mencapai 13 PKM dengan berbagai judul.
Mulai dari usaha pembuatan sepatu dari kain torso khas Jepara, lampu anyaman bambu, tas dari limbah sampah, tote bag dari kain perca batik Kudus, pemanfaatan bonggol pisang, hingga jasa layanan belajar untuk anak disleksia.
”Kami tidak ingin sudah lolos PKM, namun tidak dijalankan, jadi kami lakukan monev internal langsung,” terang Rochmad.
Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan keberlangsungan PKM, terutama PKM Kewirausahaan. Mulai dari bahan baku, pemasaran dan lainnya, karena PKM Kewirausahaan bisa menjadi rintisan usaha. Sehingga, bisa terus berkembang.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti mengumumkan akan menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penugasan PKM 5 Bidang Tahun 2019.
“Untuk mengetahui perkembangan dan mengevaluasi pelaksanaan Penugasan PKM 5 Bidang Tahun 2019 akan dilaksanakan tanggal 23 Juni-23 Juli 2019,” demikian isi pengumuman itu dilansir Ristekdikti.go.id. (Siedoo)