MAGELANG – Muhammadiyah dibangun atas dua komitmen yaitu ingin memajukan umat Islam dan memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, di tengah keragaman apapun, satu yang ingin Muhammadiyah tuju.
“Yaitu kemajuan umat Islam dan kemajuan bangsa Indonesia,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Tafsir, M.Ag.
Ia menyampaikan itu saat kegiatan Angkringan Ramadhan, salah satu rangkaian kegiatan Ramadhan Di Kampus (RDK) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang), Jawa Tengah di Halaman Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UM Magelang. Dialog kebangsaan pada Angkringan Ramadhan itu mengangkat tema “Unity in Diversity”, dihadiri oleh Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Drs. H. Tafsir, M.Ag, dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, S.H., M.IP.
Kegiatan tersebut mendapat respon yang tinggi baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum. Dalam kesempatan yang dihadiri oleh 500 peserta tersebut, Eko menyampaikan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada.
Menurut Eko, perbedaan adalah hal yang wajar terjadi, tapi bukan berarti dengan perbedaan itu harus menjadikan masyarakat menjadi tercerai berai. Ia menegaskan meski pilihan berbeda, namun persatuan itu harus tetap dijaga.
Sementara itu, Ganjar mengajak seluruh masyarakat, terutama kalangan mahasiswa untuk selalu menjaga perdamaian.
“Dalam konteks berbangsa dan bernegara para tokoh politik, tokoh agama, dan lain-lain mulai Indonesia ceprot semua menjadi beda. Maka kemudian bagaimana yang berbeda-beda ini menuju satu titik yang sama. Dan yang berbeda-beda tersebut sudah didorong oleh pendiri bangsa, founding fathers kita dahulu,” tandasnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam menggunakan jari dan senantiasa menjaga kewarasan. Karena jika tidak, hal tersebut dapat berpotensi menjadi keributan. (Siedoo)