MEDAN – Maraknya penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian serius semua pihak. Tidak hanya kaum dewasa saja yang terlibat dalam kasus ini, remaja bahkan anak-anak pun tersasar peredaran narkoba. Menyikapi hal itu, mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) mendirikan Sanggar Dongeng (Sangdong) di Desa Bedagai, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Sangdong dimotori oleh lima orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unimed. Yaitu Dinda Delfi Asyif, Tania Angreini, Dini Syafira Batubara, Ulfa Afriandini, dan Sukamdani. Kelima mahasiswa ini dibimbing oleh Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.
Sanggar dongeng ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Kemenristekdikti.
Sangdong merupakan pengajaran dongeng lokal Kabupaten Serdang Bedagai menggunakan metode yang sangat digemari oleh anak-anak, yakni kartu Puzzle. Hal ini dilakukan untuk membantu anak menumbuhkan karakter diri, sekaligus menjauhkan anak dari hal-hal yang menjerumuskannya ke dunia narkoba.
“Maraknya narkoba disebabkan karna kurangnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter harusnya dilakukan sejak dini. Di tengah-tengah perkembangan zaman, masih banyak warga yang abai terhadap karakter pada diri anak-anaknya,” ujar Sukamdani saat diwartakan unimed.ac.id.
Sukamdani mengatakan, menumbuhkan karakter terhadap anak itu banyak caranya, salah satunya dengan mengenalkan cerita-cerita rakyat seperti dongeng. Hal itu dianggap efektif karena selain menumbuhkan karakter anak, juga bisa melertarikan budaya lokal yang ada.
Sementara itu, Fitriani Lubis mengungkapkan bahwa dongeng dekat dengan dunia anak. Alasan tersebut yang menjadi acuan didirikannya sanggar dongeng.
“Dongeng juga mampu memberikan pesan dan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak,” ujar Fitriani. (Siedoo)