SEMARANG – Puluhan murid Bunda Cendekia Islamic School, Semarang, Jawa Tengah menampilkan berbagai macam budaya dan tarian khas daerah. Mereka tampil dengan busana lengkap khas daerah. Seperti baju lurik khas Jawa, pakaian King Baba dan King Bibinge khas Kalimantan hingga baju Safari, dan Udeng khas Bali.
Kepala Bunda Cendekia Islamic School, Wartini mengatakan kegiatan pentas Budaya Anak Indonesia ini digelar untuk mengenalkan berbagai budaya di Indonesia, kepada anak-anak. Selain itu untuk menanamkan sikap cinta tanah air dan menumbuhkan karakter kebangsaan kepada mereka.
”Karena sekarang anak-anak mulai mengenal digital, sehingga sulit diajak mengenal budaya. Untuk itu kami mengajak kepada orangtua dan anak agar kembali ke budaya Indonesia. Karena, Indonesia memiliki banyak sekali ragam budaya yang bisa dipelajari dan bisa diterapkan yang bisa menumbuhkan karakter kebangsaan,” ujar Wartini, dilansir suaramerdeka.com, Senin (22/4/2019).
Pentas Budaya Anak Indonesia di All Stay Hotel Jalan Veteran No. 51, Lempongsari, Semarang. Dalam acara itu, anak-anak menampilkan tarian, permainan tradisional dan nyanyian daerah. Orangtua murid juga diminta terlibat dalam pentas budaya dengan menampilkan berbagai display makanan daerah dan budaya daerah yang diangkat oleh masing-masing kelas.
Ketua Yayasan Bunda Cendekia Islamic School, Hary Kusumanjoko mengungkapkan syukurnya atas suksesnya pentas budaya anak tersebut. Dia berharap 2019 menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan ke depan.
”Kami berharap bisa mencetak generasi islami mandiri yang mampu untuk menghadapi perkembangan zaman baik dalam taraf nasional maupun internasional,” kata Hary.
Sebanyak 50 siswa di sekolah yang berbasis pendidikan Islam itu dibagi dalam tiga kelas. Mereka adalah kelompok bermain Al Kindi yang menampilkan budaya Bali, TK A Alfarabi menampilkan budaya Jawa Tengah. Serta TK B Al Biruni mengangkat budaya dari Kalimantan. (Siedoo)
