MAGELANG – Sungai merupakan sumber kehidupan. Maka dari itu rawatlah sungai, maka ia akan memberikan timbal balik serupa.
“Demikian ini hukum sebab akibat. Sederhana saja,” kata salah satu aktivitas lingkungan dan dosen Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang, Jawa Tengah Santoso Widji Janto.
Ia menyampaikan itu tidak lepas dari kondisi lingkungan yang selama ini memprihatinkan. Sampah disebar, dibuang di sungai – sungai. Sungai seakan menjadi tempat pembuangan akhir sampah. Kondisi ini dinilai kurang bagus bagi keberlangsungan lingkungan hidup.
“Tugas merawat adalah tanggung jawab bersama, bukan merupakan tugas sebagian kelompok,” kata dia.
Dengan kondisi demikian maka berbagai elemen masyarakat turun langsung ke lapangan untuk membersihkan lingkungan. Mereka terjun dan terlibat Jeguran Kali Ngresiki Kali Bening di depan vihara Budha Damma sampai Jambon Kota Magelang.
Acara bersih sungai ini merupakan upaya menjaga dan tetap menumbuhkan budaya tidak membuang sampah di sungai. Selain itu juga memperingati Hari Air Dunia yang jatuh pada akhir Maret lalu.
“Peserta dari berbagai komponen masyarakat, mulai dari Polri, TNI, Dinas, LH, sekolah, masyarakat. Harapan saya kedepan akan dilakukan rutin bersama dengan pihak terkait lainnya,” jelasnya
Sementara itu, Direktur Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang Awaluddin Setya Aji mengaku salut dengan Komunitas Kali Bersih Magelang yang menggelar acara itu. Menurut dia, sungai yang baik, paling tidak memberikan manfaat banyak untuk keperluan kehidupan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) tersebut.
“Kalau secara fisik, sungai yang baik adalah sungai dengan kualitas air yang baik dari tahun ke tahun, fluktuasi debitnya kecil,” katanya. (Siedoo)