KLATEN– Beberapa sekolah dan kantor Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah terendam air akibat hujan deras. Air yang masuk ke kelas memaksa sekolah di wilayah perbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu diliburkan.
Camat Prambanan, Suhardi mengatakan air yang merendam itu berasal dari selokan di tepi jalan nasional, Jalan Yogya-Solo. ”Sebelumnya hujan turun deras beberapa jam sejak Ahad (17/3/2019) sore,” katanya, Senin (18/3/2019) dilansir suaramerdeka.com.
Dijelaskannya akibat hujan deras, air yang mestinya masuk selokan terhambat. Sebab, selokan sudah penuh. Ditambah ada kemungkinan mampet di bawah saluran air meluap ke jalan dan sekolah.
Air bahkan masuk ke semua ruangan dan mengganggu aktivitas sekolah dan kantor kecamatan. Untuk kantor kecamatan dan kantor lain tidak sampai diliburkan. Namun, sekolah diliburkan sebab air masih tinggi hingga Senin (18/3/2019) pagi.
Kejadian rendaman luapan selokan itu bukan kali pertama. Karena, sudah beberapa tahun terakhir terulang. Air mudah meluap sebab jalan nasional ditinggikan. Sehingga, air tidak bisa menyeberang ke sisi selatan jalan. Padahal saluran di utara di dekat sekolah dan kecamatan tidak mampu menampung.
Kondisi itu sudah beberapa kali dilaporkan ke Pemprov Jateng untuk segera ditindaklanjuti. Bahkan beberapa kali sudah diajukan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat provinsi tetapi masih saja meluap.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Sri Nugroho membenarkan kejadian itu. Kegiatan belajar mengajar SDN I Prambanan diliburkan sebab terendam air. Namun sudah ada tindaklanjut dari pemerintah kabupaten dengan mengirimkan mobil tangki penyedot air ke lokasi.
Salah seorang warga, Yarto, mengatakan sekolah libur sebab terendam air akibat hujan pada Ahad sore. Selain hujan deras, saluran tidak bisa lancar. ”Mungkin mampet atau tidak mampu menampung air,” ungkapnya.
Setelah air meluap upaya menyedot air dengan tangki pompa sudah diupayakan sampai beberapa tangki tetapi air seperti tidak berkurang. Ketinggain air di halaman sekolah saat siswa datang masih 20 centimeter. Setelah disedot, air di ruangan surut tetapi di halaman masih menggenang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Klaten, Sri Yuwana Haris mengatakan hujan diperkirakan masih sampai bulan April sehingga masyarakat diminta tetap waspada. Baik untuk ancaman banjir luapan maupun lisus yang menyertai hujan.
Selain Klaten, diberitakan kompasnews.com, hujan deras juga melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Sabtu (16/3/2019). Akibat intensitas hujan lebat dan berlangsung cukup lama mengakibatkan longsor dan banjir di beberapa titik di DIY. (Siedoo)