BANDUNG – Ujian nasional tahun pelajaran 2018/2019 di Jawa Barat (Jabar) akan dilaksanakan dengan berbasis komputer. Hal tersebut ditandaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dewi Sartika dalam Rapat Koordinasi dan Penandatanganan MOU Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2018/2019, di Holiday Inn Hotel, Jalan Djunjunan, Kota Bandung, Senin (4/3/2019).
Dewi Sartika menyampaikan dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), integritas Jawa Barat untuk sekolah menengah sudah cukup tinggi. Hal tersebut dibuktikan dalam pencapaian di tiga tahun terakhir. Data menyebutkan pada tahun pelajaran 2016/2017 UNBK mecapai 84%, meningkat di tahun pelajaran 2017/2018 mencapai 100%, dan bertahan sampai sekarang di tahun pelajaran 2018/2019.
“Kegiatan UN merupakan salah satunya evaluasi capaian kita dalam hal kualitas untuk pebelajaran sekolah menengah. Walaupun untuk SMP beberapa belum UNBK, tentu hal tersebut perlu ditingkatkan,” ujar Kadisdik dilansir dari disdik.jabarprov.go.id.
Kadisdik mengatakan total sekolah yang mengikuti UNBK 2019 di Jawa Barat sebanyak 5.368 sekolah, dengan jumlah siswa sebanyak 594.983 orang. Jumlah tersebut 50% didominasi oleh SMK dengan jumlah 2.712 sekolah.
Dalam acara yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Adam menambahkan, dengan penandatanganan MOU untuk UN tersebut, semua pihak harus mempersiapkan semaksimal mungkin. Kebijakan yang telah dibuat dapat tersampaikan dengan baik, di antaranya mengenai Ujian Nasional maupun Ujian Nasional Perbaikan.
“Kita harus mempersiapkan semaksimal mungkin tidak boleh ada celah. Harus dengan kecepatan yang tinggi, agar persiapan berjalan baik dan lancar,” ujar Firman.
Firman menambahkan, selain sudah tercapainya 100% UNBK oleh SMA, SMK dan SMA. Persentase UNBK SMP/MTs di Jawa Barat telah mencapai 84% dari total 8.118 sekolah. Angka ini sudah jauh meningkat secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. (Siedoo)