MAGELANG – Gerakan Pramuka dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi agar bisa selaras dengan perkembangan zaman. Meskipun begitu, tuntutan tersebut jangan sampai meninggalkan institusi dasar maupun metode kepramukaan yang telah menjadi ciri khas pendidikan kepanduan di Indonesia.
Demikian ditandaskan, Bunda Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Christanti Handayani, saat membuka pesta siaga 2019, di halaman Setda Kabupaten Magelang, Sabtu (23/2/2019).
Dinyatakan, dengan mengikuti perkembangan tersebut menunjukan setiap kegiatan kepramukaan harus senantiasa fleksibel, terukur, dan terarah mengikuti perkembangan saat ini.
“Serta yang tidak kalah penting adalah dalam pembinaan taraf siaga,” tandasnya.
Menurutnya, dalam masa sekarang ini, gerakan pramuka telah melakukan dedikasi yang mengharuskan semua anggota ikatan pramuka untuk meninggalkan pola pikir lama, serta mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dan menghambat perkembangan gerakan pramuka.
“Hal ini dirasakan penting, karena kita tahu pramuka sebagian adalah gerakan global yang telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun suatu tatanan dunia yang lebih baik,” tutur Bunda Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Magelang, sekaligus isteri Bupati Magelang itu.
Christanti menuturkan, tujuan diadakannya kegiatan pesta siaga ini untuk mengamalkan trisatya dan dasa dharma pramuka, serta meningkatkan karya dan bakti di masyarakat.
“Untuk itu saya menekankan kepada para andalan agar hal ini perlu mendapat perhatian yang serius, dan peningkatan kegiatan yang terarah dan berkesinambungan,” tandasnya.
Sedangkan Ketua Panitia Pesta Siaga 2019, Fadhoil, dalam laporannya menyebutkan bahwa, jumlah peserta siaga 2019 tersebut diikuti sebanyak 525 peserta yang terdiri dari, 210 peserta siaga putra, 210 peserta siaga putri, 21 pimpinan kontingen, 42 pembina pendamping, dan 42 pemandu penggalang.
“Tujuan umum kegiatan ini adalah mewujudkan pesta siaga 2019 sebagai wahana pertemuan para pramuka siaga yang berisi kegiatan bersama perindukan,” ujarnya.
Perindukan tersebut, lanjutnya, diantaranya mengembangkan sikap terbuka dan berbagi dengan sesama, membentuk pribadi yang tangguh dan mandiri, serta melatih ketahanan mental, jasmani, dan rohani.
“Kegitan ini akan dilangsungkan selama satu hari penuh, mulai tanggal 23 hingga 24 Februari 2019, dengan mengangkat tema ‘Gembira Kreatif dan Bersahabat’,” pungkasnya. (Siedoo)