Siedoo.com -
Daerah

Ada Tragedi ‘Maut’ di Balik HPSN, Jaga Lingkungan, Sekolah Ini Dirikan Bank Sampah

MAGELANG – SDN Salaman 1 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah punya cara tersendiri untuk mendidik siswanya agar peduli terhadap lingkungan. Melalui Bank Sampah Pelangi, yang dilaunching pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Rabu (20/2/2019), warga sekolah diminta mengumpulkan sampah dari lingkungan pendidikan formal tersebut.

Rangkaian acara HPSN diawali dengan Gerakan Pungut Sampah. Hanya dalam satu jam, 8,7 kwintal sampah berhasil dikumpulkan  murid-murid dan guru.

Kepala SDN Salaman 1, Marhabban menyatakan Bank Sampah Pelangi merupakan sarana edukasi dan pembiasaan bagi anak-anak.  Sasaran utama adalah para siswa dan orang tua agar timbul kepedulian terhadap lingkungan.

“Dan kami berusaha  mengembangkan ke lingkungan sekitar,” katanya.

Ditambahkan, SDN Salaman 1 adalah sekolah tertua di Kabupaten Magelang, yang berdiri sejak 1825. Pada 2016 telah dinobatkan sebagai sekolah unggulan. Tidak hanya itu, SDN Salaman 1 juga telah dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata dan rujukan Piloting-Character, yakni sekolah berbasis pembentukan karakter.

“Maka dari itu, kami ingin membentuk karakter siswa yang peduli sampah dan kelestarian lingkungan sedini mungkin,” lanjutnya.

Ketua HPSN Nasional tingkat Kabupaten Magelang Atin Nurhayati mengungkapkan, salah satu latar belakang diadakannya HPSN  adalah mengingat peristiwa longsornya tumpukan sampah akibat dipicu dorongan gas metan di TPA Leuwigajah Cimahi Jawa Barat pada 21 Februari 2005 yang memakan korban 157 jiwa.

“2005 merupakan cambuk bagi kita semua bahwa permasalahan sampah tidak bisa dianggap sepele sehingga ditetapkan pada 21 Februari sebagai HPSN yang setiap tahun diperingati  serentak di seluruh indonesia,” tandasnya.

Permasalahan sampah, lanjutnya, tidak bisa diselesaikan sendiri, artinya tanggung jawab bersama. Perlunya bergotong-royong berkolaborasi semua pihak mengatasi masalah yang berkaitan dengan sampah.

Baca Juga :  Alim Ulama hingga Panti Asuhan Mendapat Tali Asih dari Pemkot Magelang

“Persoalan sampah tanggung jawab kita bersama,” cetusnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?