JAKARTA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di daerah kepulauan dan 3T bergantung pada kesiapan infrastuktur masing-masing sekolah. Demikian dijelaskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sehingga jika belum siap UNBK, maka ujian nasional akan digelar secara tulis (Ujian Nasional Berbasis Kertas Pulpen/ UNKP).
“Pelaksanaan ujian nasional mau dengan UTBK atau UNKP itu semata-mata kesiapan dan sambungan internet,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno, Senin (21/1/2019) dilansir dari republika.co.id.
Kendati demikian Totok optimis, banyak sekolah di daerah kepulauan atau 3T yang sudah siap menggelar UNBK. Sebab pelaksanaan UNBK tidak melulu memerlukan sambungan internet.
Totok menjelaskan, sambungan internet hanya dibutuhkan saat mengunduh soal. Sehingga jika sekolah tidak memiliki sambungan internet, maka pihak sekolah bisa berinisiasi untuk mengunduh soal ditempat lain.
“Soalnya dienkripsi dan hanya bisa dibuka sesaat sebelum ujian digelar,” katanya.
Sementara pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah-sekolah yang berlokasi di pulau penyangga Kota Batam, Kepulauan Riau masih terkendala saluran listrik.
“Kalau di pulau, masih tergantung keberadaan listrik. Di pulau Buluh misalnya, listriknya tidak kuat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan di Batam.
Kendati demikian, Pemerintah Kota Batam terus berupaya agar UNBK dilaksanakan di seluruh sekolah, termasuk yang berada di pulau penyangga. Menurut Hendri, tahun ini setidaknya dua SMP di pesisir pulau Belakangpadang sudah siap melaksanakannya. (Siedoo)
