DEPOK – Hanya ada dua perguruan tinggi yang membuka jurusan Okupasi Terapi (OT) di tanah air. Salah satunya adalah Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia. Universitas Indonesia (UI) memiliki jurusan Okupasi Terapi sejak tahun 1997 dan pada tahun 2008 masuk di bawah naungan Vokasi UI.
Program Studi Okupasi Terapi (OT) dapat menjadi salah satu pilihan bagi siswa SMA/SMK sederajat yang masih bimbang menentukan jurusan perkuliahan. Selain sangat dibutuhkan di dunia kesehatan, OT merupakan profesi yang masih sangat langka.
Ketua Program Studi OT Vokasi UI, Gunawan Wicakcono mengatakan, Okupasi Terapi merupakan profesi kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pasien melalui aktivitas. Ia menjelaskan beberapa kondisi yang dapat ditangani seorang Okupasi Terapis.
Antara lain adalah gangguan perkembangan, gangguan sensori, gangguan sistem saraf, gangguan jantung, gangguan sistem, gangguan pada kulit. Juga kondisi cedera, gangguan otot pada dan sendi, gangguan kognisi dan psikomotor, juga gangguan kesehatan mental.
Gunawan mencontohkan pasien stroke diajarkan pakai baju sendiri. Lalu melatih anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami keterlambatan pertumbuhan. Contoh pada anak, OT banyak berperan dalam membangun kemandirian anak-anak berkebutuhan khusus.
“Seperti Down Syndrome, Attention Deficit and Hyperactivity Disorders, Attention Deficult Disorder, Cerebral Palsy, Learning Disorder dan lain sebagainya,” papar Gunawan.
Miliki keunggulan
Keunggulan OT Vokasi UI adalah menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kemajuan teknologi yang terbaru, selaras dengan kebutuhan dunia kerja di tingkat Asia Tenggara. Kemudian bermitra dengan berbagai Rumah Sakit (RS) swasta maupun pemerintah sebagai tempat praktik serta kesempatan beasiswa dan Ikatan Dinas dari RS yang bersangkutan.
Dididik oleh para praktisi handal seperti dokter, Okupasi Terapis Tersertifikasi dan dosen lintas program studi rumpun ilmu kesehatan yang ada di UI. Selain itu, perkuliahan OT di Vokasi UI didukung dengan laboratorium dan fasilitas yang mumpuni sesuai dengan kondisi di dunia kerja.
“Program Vokasi UI menerapkan kurikulum 3:2:1. Di mana selama 3 semester mahasiswa belajar teori dan praktik di laboratorium, 2 semester studi kerja di dunia industri dan 1 semester magang. Vokasi UI bermitra dengan berbagai industri terkait sesuai dengan pilihan prodi, serta menyusun kurikulum sesuai perkembangan kebutuhan profesi,” jelas Gunawan dilansir ui.ac.id.
Hingga 2018, lulusan prodi OT Vokasi terserap 100 persen di dunia kerja. Mereka langsung bekerja di berbagai unit pada Rumah Sakit umum dan khusus. Baik Rumah Sakit pemerintah dan swasta, sekolah khusus, klinik, konsultan okupasi, serta praktik dokter spesialis.
“Para lulusan OT Vokasi UI juga disiapkan peluang untuk bekerja di berbagai rumah sakit luar negeri,” tandas Gunawan. (Siedoo)