BOGOR – Dia awal 2019, sepuluh mahasiswa Australia mengikuti kuliah singkat di Institut Pertanian Bogor (IPB). Para mahasiswa yang tergabung dalam The Australian Consortium for in Country Indonesian Studies (ACICIS) ini akan belajar pertanian selama dua minggu.
Hal ini disampaikan Direktur Program Internasional, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain Siregar di Ruang sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Kampus IPB Dramaga, Bogor. Mereka akan melakukan magang intensif di beberapa tempat seperti perusahan-perusahan, belajar state of the art pertanian Indonesia, aspek hukum, aspek sumberdaya, etnik, budaya dan sebagainya.
“Melalui berbagai program kemitraan, IPB siap untuk kerjasama Indonesia-Australia. Harapannya kerjasama seperti ini akan meningkatkan aktivitas mobilitas mahasiswa atau dosen,” ujar Prof. Iskandar.
Dilansir ipb.ac.id, dalam paparannya, Prof. Iskandar menyampaikan mahasiswa international yang pernah belajar di IPB berjumlah sekitar 500 orang. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Korea, Jepang, Australia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Philipina, dan lainnya.
Sementara itu, Penanggungjawab ACICIS 2019, Ruth Sry Yutika menyampaikan bahwa ini merupakan program baru dan yang pertama untuk bidang pertanian. Karena IPB memiliki background pertanian, maka IPB menjadi tempat tujuan studi.
“Rencananya para mahasiswa ini akan belajar tentang pertanian selama dua minggu di IPB termasuk di Agribusiness Development Station (ADS) dan Bogor Live Science and Technology (BLST). Empat minggu mereka akan belajar di NGO (lembaga swadaya masyarakat),” ujarnya.
Di IPB sendiri, mereka akan mengikuti kelas bahasa Indonesia dan akan ada seminar-seminar terkait pertanian. Mereka akan menggali mengenai produk pertanian di Indonesia, tropical agriculture dan bisnis pertanian.
Harapannya, dengan adanya program ini akan banyak mahasiswa Australia yang belajar studi pengetahuan tentang bahasa dan kebudayaan Indonesia. (Siedoo)