JATIM – Rata-rata dalan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tahun 2019 tingkat SMA menggunakan kompoter. Tetapi tidak wajib bagi siswa di Jawa Timur (Jatim). Di provinsi tersebut, siswa diperkenankan juga menggunakan smartphone.
“Selain berbasis komputer, sekarang bisa menggunakan smartphone,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman dilansir jpnn.com.
Kini dinas tersebut hendak mensosialisasikan hal tersebut. Hal ini mengingat era revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, USBN juga diarahkan berbasis teknologi.
Saat ini, USBN menggunakan smartphone baru bisa dilakukan pada siswa SMA. Ke depan, SMK juga bisa demikian. Saiful menyebutkan, USBN tidak bisa diremehkan. Sebab, penentu kelulusan siswa adalah USBN, bukan ujian nasional.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dispendik Jatim Etty Prawesti mengatakan, sistem USBN smartphone sudah dipersiapkan. Nanti, ada aplikasi yang bisa diunduh untuk USBN. Aplikasi tersebut didesain sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan pengguna membuka aplikasi lain dalam waktu bersamaan. Jadi, tidak ada kekhawatiran kebocoran soal.
“Sistemnya mengunci, tidak bisa buka aplikasi lain dalam waktu yang sama. Hacker juga sudah diantisipasi. Kalau keluar aplikasi ujian, ya dianggap selesai,” katanya.
Di tahun 2018 lalu, dalam USBN SMKN 6 Suli Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, sudah menganggap menggunakan smartphone berbasis android.
Guru Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 6 , Nurwahidah Isnaini, mengatakan siswanya sejak tahun lalu menggunakan ponsel saat ujian
“Kalau pake HP kami sudah biasa, dari tahun lalu siswa rata-rata kami pakai HP saat USBN karena fasilitas tidak memadai, komputer masih sedikit,” ujarnya kepada tribunluwu.com.
Menurutnya, penggunaan ponsel adalah pilihan terakhir jika pada sesi tertentu ada kelebihan siswa atau salah satu komputer bermasalah.
“Pakai HP adalah solusi terakhir jika fasilitas alat (komputer) tidak mencukupi. Kasihan juga matanya siswa kalau pake HP, harus membaca soal di layar kecil,” jelasnya.
Di tahun 2018 juga, di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, para siswa memakai smartphone dalam pengerjaan soal USBN dengan sistem computer based test (CBT) ini. Pengerjaan soal menggunakan HP android di SMP tersebut sudah dilakukan hampir selama 5 tahun, baik pada ulangan harian sampai ulangan semester.
“Memang kita biasakan sejak awal. Ulangan harian, ulangan semester, ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester kita sudah pakai sistem CBT berbasis android,” kata Kepala SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo Aunur Rofik, dilansir aktualnews.com.
Pihak sekolah menggunakan sistem CBT berbasis android, agar para siswa-siswi merasa nyaman, tenang, tidak merasa ketakutan dan stres. Sehingga perlu alat-alat yang familiar. Nah, maka dari itu, mereka memilih handphone berbasis android.
“Pada zaman sekarang kan yang familiar bagi anak-anak yaitu handphone. Makanya kami gunakan CBT berbasis android. Dengan memakai handphone ini, membiasakan supaya anak-anak berintegritas. Karena integritas segala-galanya bagi kami,” katanya. (Siedoo)