JAKARTA – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mulai bekerja pada bulan Maret akan mendapatkan orientasi. Program orientasi CPNS pada instansi pemerintah harus dimanfaatkan untuk menjelaskan soal budaya organisasi, harapan-harapan setiap orang terhadap CPNS baru. Termasuk menunjukkan peran strategis dan betapa berharganya mereka yang telah bergabung pada organisasi pemerintah.
”Menyambut bergabungnya para CPNS tahun ini, program orientasi harus dibenahi dengan tujuan memotivasi mereka untuk bekerja dengan sepenuh hati. Jika para CPNS baru tersebut bekerja dengan sepenuh hati sudah pasti efeknya layanan di instansi pemerintah jauh akan lebih produktif,” kata Sestama BKN Supranawa dilansir bkn.go.id.
Dinyatakan, dalam program orientasi para CPNS baru akan memutuskan untuk cinta dan bekerja dengan penuh semangat pada organisasi atau malah memutuskan untuk demotivasi atau malah berniat untuk melakukan hal-hal merugikan yang tidak diinginkan oleh organisasi.
“Masa orientasi akan menentukan semangat mereka bekerja sepenuh hati,” ujar Sestama BKN.
Sebab itu, Sestama meminta penyelenggaraan orientasi jangan dianggap remeh. Menurutnya jika tahap orientasi CPNS dapat diselenggarakan dengan baik, maka begitu banyak potensi permasalahan di masa datang yang dapat diminimalisir.
“Perusahaan-perusahaan profesional tahu betapa pentingnya orientasi awal itu. Sehingga benar-benar memanfaatkannya dengan baik,” tandasnya.
“Oleh sebab itu program orientasi harus dibenahi, dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.
Pihaknya meminta pengelola kepegawaian pada BKN khususnya dan instansi pemerintah pada umumnya, untuk selalu menyusun konsep dan implementasi pengembangan SDM ASN.
“Biro SDM harus memiliki program pengembangan kompetensi. Program pengembangan harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Di intasnsi BKN selama menjalani masa percobaan, 169 CPNS akan ditempatkan di kantor Pusat BKN Jakarta. Mereka akan menjalani masa orientasi dan Latihan Dasar di Kantor Pusat BKN Jakarta. Hal ini dilakukan sebelum mereka disebar ke seluruh Kanreg dan UPT BKN.
Dalam penerimaan CPNS 2018, pemerintah membuka 238.015 formasi. Perinciannya; 271 formasi untuk instansi pemerintah pusat untuk 76 kementerian dan lembaga negara, 744 formasi untuk instansi 525 pemerintah daerah.
Peruntukan instansi pemerintah pusat terdiri dari; jabatan inti yang diisi dari pelamar umum sebanyak 24.817 formasi, guru Madrasah Kementerian Agama yang bertugas di kabupaten/kota sebanyak 12.000 formasi, Dosen Kemenristekdikti dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi.
Peruntukan instansi pemerintah daerah terdiri dari; guru kelas dan mata pelajaran sebanyak 88.000 formasi, guru agama sebanyak 8.000 formasi, tenaga kesehatan sebanyak 60.315 formasi (Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Tenaga Medis/Paramedis), tenaga teknis yang diisi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi.
Proses Perekrutan CPNS, Selektif dan Jujur
Sementara itu, masa seleksi menghabiskan waktu lebih dari tiga bulan. Ini dilakukan semata-mata untuk mencari CPNS yang unggul untuk masa depan.
Setelah pertama kali digunakan secara nasional pada tahun 2013 lalu, metode Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) terbukti mampu menghilangkan praktik pembelian pada proses pemilihan CPNS.
Salah satu pelamar seleksi CPNS TA 2018 asal Provinsi Lampung, Fitra Alfarisi, mengakui bahwa tes CPNS tahun ini berjalan transparan dan kompetitif. Fitra, sapaan akrabnya, berhasil lolos sebagai CPNS dan akan segera mengabdi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat.
Ia tidak menyana kalau akan lulus tes seleksi CPNS. Karena saingannya banyak yang usianya lebih mudah. “Tapi ternyata faktor keberuntungan juga ditentukan,” katanya.
Ia memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Pemerintah, khususnya BKN yang telah menyelesaikan proses seleksi CPNS ini secara terbuka, jujur dan profesional. Dia juga memberi pesan untuk pelamar yang belum beruntung saat memilih CPNS tahun 2018.
“Terus berusaha dan berdoa. Jangan pernah menyerah. Tetap percaya, Insya Allah dari proses seleksi yang adil dan kompetitif ini, mereka yang terbaik akan dipilih,” ujarnya.
Ia menilai proses seleksi yang adil dan kompetitif ini akan menghasilkan ASN yang jujur, berintegritas dan juga profesional. “Oleh karena itu, semua pihak sudah sepatutnya optimistis. Negeri ini akan maju tatkala negaranya dihasilkan dari proses yang selektif dan jujur,” tandasnya. (Siedoo)