SEMARANG – Era digital membuat perubahan besar dalam semua aspek kehidupan. Termasuk perubahan yang mencakup layanan pendidikan tinggi. Sehingga ke depan sangat mungkin terjadi merger antarperguruan tinggi negeri (PTN).
Demikian dikatakan Menristekdikti Mohamad Nasir dalam pembukaan Rakernas PTN se-Indonesia tahun 2018 di Auditorium Soedarto, Undip, Semarang, Kamis (03/01/2019).
“Tapi tentunya bukan sekarang. Saya hanya melihat betapa perubahan besar di era teknologi digital,” tutur Nasir.
Rakernas PTN itu dihadiri para rektor PTN se-Indonesia. Selain itu, Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono KS dan tuan rumah Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama.
Menteri mengingatkan kondisi ini bisa muncul karena perkuliahan di era internet tidak lagi memandang ruang dan waktu. Tatap muka antara dosen dan mahasiswa cukup memaanfaatkan piranti teknologi modern. Hal ini juga yang menjadi isu menarik untuk dicermati mulai sekarang.
Kemajuan Iptek
Kendati demikian, Nasir mengakui perampingan dalam layanan pendidikan menjadi konsekuensi logis di era kompetisi yang sangat ketat ini. Kompetisi juga mendasari kemajuan ilmu dan pengetahuan.
“Sejauh ini juga perguruan tinggi yang melayani pendidikan sistem jarak jauh adalah Universitas Terbuka. Kami pun mendorong PTN ini akan bisa menangkap peluang pada masa perkuliahan elektronik,” akunya.
Sementara dilansir suaramerdeka.com, Sekda Sri Puryono mengakui kontribusi kampus dalam memajukan pembangunan sangat tinggi. Kalangan perguruan tinggi bahkan memiliki peran strategis dalam menciptakan banyak inovasi.
Tak kurang juga temuan dan kebaruan yang dihasilkan itu bagian dari solusi untuk mendukung percepatan pembangunan. Untuk itu partisipasi dari kalangan perguruan tinggi memang sangat ditunggu.
“Sinergi antara pemerintah, kampus dan industri juga suatu keharusan,” terang Sri Puryono. (Siedoo)
