MEDAN – Sejak tahun 2007 Universitas Negeri Medan (Unimed) menggunakan media pembelajaran daring atau e-learning. Sistem yang digunakan adalah SIPOEL (System Portal Electronic Learning). Kini e-learning diperbarui dengan digantikan SIPDA (Sistem Pembelajaran Daring).
Menurut Rektor Unimed, Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd pembaharuan sistem e-learning ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Aplikasi yang digunakan ini berbasis opensource dan sudah mendukung perangkat mobile. Pemanfaatan e-learning ini juga bertujuan untuk mempercepat proses pembelajaran.
Dengan SIPDA, pembelajaran dipindahkan sebagian ke blended learning (memadukan e-learning dan tatap muka). “Permasalahan kita selama ini, penggunaan e-learning kita masih kurang maksimal,” ungkap Prof. Syawal.
Prof. Syawal juga berpesan kepada dosen yang belum maksimal menerapkan e-learning untuk lebih aktif lagi. Menurutnya, dosen masa lalu itu hanya menjelaskan apa yang ada di buku. Dosen masa kini harus menggambarkan pekerjaan orang yang akan datang.
Dia menginginkan lulusan Unimed kompeten menggunakan pembelajaran mutakhir. Pembelajaran di kelas juga harus menggunakan teknologi mutakhir.
“Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi sebenarnya untuk tidak menggunakan e-learning ini,” jelasnya seperti dilansir dari laman unimed.ac.id.
Sementara itu, Ketua Pengembangan SIPDA Unimed, Dr. Hermawan Saputra M.Si mengungkapkan alasan pemilihan aplikasi berbasis opensource pada SIPDA. Unimed memilih LMS (Learning Management System) berbasis CMS opensource. Pertimbangannya karena platform tersebut lebih mudah dan murah.
“Kita tidak mengeluarkan biaya lagi untuk lisensinya. Di samping itu, fitur yang disediakan juga sudah sangat lengkap,” ungkapnya.
Disebutkan Hermawan, aplikasi pembelajaran daring Unimed dapat diakses melalui laman http://sipda.unimed.ac.id. Ia juga mengingatkan dosen dan mahasiswa untuk memperbarui data di aplikasi SIPDA. Diharapkan, penggunaan aplikasi tersebut lebih efektif digunakan mulai semester genap 2018. (Siedoo)