KUDUS – Merebaknya isu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Kudus menjadi Universitas Muhammadiyah Kudus terjawab sudah. Hal itu setelah Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus Rusnoto, bersama lima Sekolah Tinggi di lingkungan Muhammadiyah yang lain diundang untuk menghadiri Milad Muhammadiyah di Stikes Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Rusnoto menyampaikan, dirinya diundang oleh Dikti Litbang PP Muhammadiyah untuk hadir ke Stikes Muhammadiyah Lamongan, guna menerima penyerahan SK Status Perubahan ‘Kampusnya’ yang diserahkan langsung oleh Presiden. Rusnoto diundang ke Lamongan, agenda utamanya adalah peresmian masjid kampus Stikes Muhammadiyah Lamongan dan Peringatan Milad ke-106 Muhammadiyah.
“Namun salah satu agenda pentingnya adalah penyerahan Surat Keputusan Perubahan Status atas enam sekolah tinggi di lingkungan Muhammadiyah menjadi Universitas termasuk Stikes Muhammadiyah Kudus,” ujar Rusnoto.
Dalam acara itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menristekdikti M. Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Gubernur Jawa Timur.
Di tempat lain dilansir isknews.com, Wakil Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus, Rizka Himawan, menjelaskan kampusnya telah mempersiapkan diri sebagai universitas. Di mana kampus Universitas Muhammadiyah Kudus, akan memiliki heterogenitas program studi dan fakultas serta infrastruktur dan sumberdaya manusia yang akan dikembangkan.
Rekrutmen SDM sudah dilakukan dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan, termasuk peningkatan mutu para pengajar. Mengenai pendirian fakultas baru juga sudah digodog bersama, mungkin lebih memproyeksikan subyek yang memiliki serapan tenaga kerja tinggi.
“Termasuk perluasan lahan kampus dan pembukaan kampus baru di tempat yang lain juga sudah kami siapkan,” ungkapnya.
Selain Stikes Muhammadiyah Kudus, perguruan tinggi Muhammadiyah yang mendapat SK perubahan status adalah Stikes Muhammadiyah Lamongan, Stikes Muhammadiyah Wonosobo, Stie Ahmad Dahlan Jakarta, Akademi Kebidanan Aisyiyah Banten, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sorong. (Siedoo)