YOGYAKARTA – Bertujuan meneguhkan posisi wanita di Indonesia, Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) UGM Yogyakarta mengadakan Latihan Kepemimpinan Putri pada 16-18 November 2018. Tema yang diusung kegiatan ini ‘Peran Wanita dalam Ketahanan Nasional pada Era Revolusi Industri 4.0’. Latihan ini sekaligus menjadi salah satu rangkaian agenda dies natalis UGM ke-69.
Acara ini dibuka dengan Seminar Nasional dengan topik sesuai tema acara di Balai Senat UGM. Dalam kegiatan ini Kepala Dewan Pertimbangan Presiden, Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc., sebagai keynote speaker.
Kemudian, hadir pula sebagai narasumber Dr. Hendri Saparini (Komisaris Utama PT. Telkom Indonesia Tbk.), Prof. Armaidy Armawi (Kepala Prodi S2 Ketahanan Nasional), serta Fernandez Hutagalung (Staf Khusus Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak RI).
Hari kedua dilanjutkan Sharing Tokoh dan Achievement Movement Training di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya Yogyakarta. Lalu Minggu (18/11/2018), acara ini ditutup dengan Field Trip di Malioboro dan Benteng Vredeburg.
Peserta kegiatan 60 mahasiswi itu berasal dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka hadir atas undangan Satmenwa UGM kepada kampus mereka masing-masing.
Dilansir ugm.ac.id, penanggung jawab acara Esti Fatimah, mengungkapkan bahwa latar belakang terselenggaranya acara ini karena terkait situasi pada era Revolusi Industri (RI) 4.0 sekarang. Menurutnya, era ini menyadarkan bahwa peran wanita itu tidak hanya mengikuti laki-laki.
“RI 4 .0 melepaskan wanita dari belenggu tradisinya. Pada saat yang bersamaan, era ini juga membuka peluang bagi wanita untuk lebih merefleksikan dirinya untuk ikut aktif berperan dalam kehidupan,” jelas mahasiswi Jurusan Sosiologi UGM angkatan 2016 ini.
Esti berharap para peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pelatihan ini. Utamanya adalah penguatan karakter serta kemampuan memimpin diri sendiri di era RI 4.0 ini.
“Kita menghadirkan tokoh-tokoh nasional ini dengan harapan untuk memberi inspirasi kepada para peserta tentang perjuangan perempuan di masa kini,” jelasnya. (Siedoo)
