MAGELANG – Kegiatan kepramukaan tidak lepas dari cinta alam. Hal ini dibuktikan oleh Saka Bhayangkara Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 150 anggota Saka mendaki pegunungan Menoreh wilayah Salaman untuk membersihkan lokasi sekitar mata air andalan warga setempat.
Lokasi mata air tersebut ada di bukit Kendeng yang merupakan salah satu igir pegunungan Menoreh. Para anggota saka menuju lokasi dengan berjalan kaki, mendaki medan yang cukup terjal.
“Di samping belajar mencintai alam, kegiatan ini sekaligus melatih fisik anggota Saka,” ungkap pamong Saka Bhayangkara Salaman, Bripka Nurhadi.
Di bukit Kendeng terdapat mata air yang digunakan warga Desa Kalisalak Salaman sebagai sumber air bersih. Karena bukit ini sering juga sebagai tujuan para pendaki maupun warga lain, maka sering terdapat sampah anorganik di sekitar lokasi.
“Semua sampah kita bersihkan. Yang organik kita kumpulkan, yang anorganik kita bawa turun bukit,” jelas Nurhadi.
Selanjutnya Nurhadi mengungkapkan, kegiatan merawat mata air menjadi agenda tetap Saka Bhayangkara Salaman. Termasuk di dalamnya merawat sungai dan bukit di wilayah Salaman. Dikatakan Nurhadi, anggota Saka Bhayangkara diharapkan tidak hanya mampu mengatur lalu lintas saja, namun kegiatan kepramukaan yang lain harus dikuasai.
“Sehingga kegiatan seperti merawat mata air bukan sekedar sebagai kagiatan Pramuka, namun lebih pada kebiasaan yang tertanam di dada mereka,” jelasnya.
Diketahui, Saka Bhayangkara Salaman sudah menjalin hubungan erat dengan Pemerintah Desa Kalisalak. Sehingga kegiatan terkait bhakti sosial dan bhakti alam banyak dilakukan di desa ini.
“Namun kami agendakan juga untuk kegiatan Saka Bhayangkara Salaman melingkupi seluruh wilayah Salaman. Bahkan kami juga menjalin kerjasama dengan Pramuka luar daerah Magelang,” imbuh Nurhadi.
Dalam kegiatan merawat mata air ini, para anggota Saka merasa senang dapat berbhakti langsung dengan alam sebagai wujud kecintaan terhadap alam dan Sang Pencipta. (Siedoo/NSK)