SOLO – Wali Kota Solo, Jawa Tengah, F.X. Hadi Rudyatmo turut menanggapi nilai ambang batas atau passing grade SKD CPNS 2018. Passing grade yang mengacu Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PANRB) Nomor 37/2018 tentang Nilai Ambang Batas SKD Pengadaan CPNS Tahun 2018 itu, dirasa memberatkan. Seperti jalur umum pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 75, Tes Intelegensia Umum (TIU) 80, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 143.
“Meskipun akumulasinya tinggi, tapi ada satu yang di bawah passing grade itu tidak lulus. Ini yang sulit,” katanya dilansir dari joglosemarnews.com.
Di Solo, tahun ini membuka lowongan CPNS sejumlah 461. Perinciannya formasi tenaga guru sebanyak 224, tenaga kesehatan 195 formasi, serta tenaga teknis sebanyak 42 orang.
Jika salah satu unsur tidak memenuhi passing grade, maka otomatis tidak lolos. Rudy, panggilan akrabnya berharap ke pemerintah pusat, agar ada perbaikan ketentuan tersebut.
“Ada yang satu sesi pesertanya 400, yang lulus hanya 10 orang. Ada juga yang lulus cuma 1, cuma 2. Sistemnya yang perlu diperbaiki. Kalau enggak ya berarti negara ini ra karep nganakne CPNS,” tambahnya.
Dicontohkan, seleksi CPNS untuk formasi tenaga kesehatan di Solo. Pemkot hanya mendapatkan kuota 200 tenaga kesehatan. Kuota itu diperebutkan lebih dari 7.000 peserta. Dengan komposisi tersebut peluang setiap peserta adalah 1 dibanding 35. “Ini kan tidak efektif,” tandasnya.
Ia menilai pemerintah melakukan pemborosan karena hanya menyediakan kuota sedikit. Padahal, peminatnya sangat banyak. 7.000 pendaftar yang diterima 200 orang.
“Yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan itu tidak sebanding,” tambahnya.
Rudy berpesan kepada pelamar CPNS agar tidak menumpukkan harapan pada seleksi CPNS. Dia mendorong agar sesama peserta seleksi menjalin komunikasi. Hal itu sangat berguna untuk membentuk jejaring dalam mencari pekerjaan di sektor lain.
“Ini nanti pasti ada yang diterima, ada yang tidak diterima. Niatkan untuk pengalaman saja, tentunya sembari berdoa. Kalau tidak diterima, bisa nanti mendaftar kembali di rumah sakit umum daerah. Tapi tidak PNS,” terang Rudy.
Di Solo, lowongan tenaga guru dibagi menjadi beberapa formasi, di antaranya pendidikan guru sekolah dasar (SD), guru agama Islam, guru agama Kristen, guru agama Katholik, guru PPKN, guru bahasa inggris, serta guru matematika. Selain itu guru olahraga, guru teknologi informatika dan komputer (TIK), dan guru bimbingan konseling.
Sedangkan formasi tenaga kesehatan di antaranya dokter umum dan dokter gigi baik puskesmas maupun rumah sakit umum daerah (RSUD) Solo, dokter spesialis, apoteker dan asisten apoteker, serta bidan.
Untuk tenaga teknis formasi yang dibuka di antaranya bidang perhubungan, tenaga teknis bidang perumahan dan permukiman, jembatan dan jalan. Tes penerimaannya telah dimulai sejak Sabtu (27/10/2018) dan berakhir Selasa (30/10/2018). (Siedoo)