MAGELANG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Citra Medika Kota Magelang, Jawa Tengah membentuk tim khusus. Pembentukan tim ini menyikapi siswa kelas tiga yang hendak menempuh ujian nasional.
Kepala SMK Citra Medika Kota Magelang, Hendratno Widhiatmanto menyatakan, pihaknya telah membentuk tim akademik. Harapannya, tim tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan para siswa.
“Kita juga menebarkan tagar sekolah itu bahagia. Anak-anak kami ajak bersemangat menaburkan harapan dan impian, supaya menjadi kenyataan. Kita juga berharap, mereka tidak lagi grogi menghadapi ujian,” katanya.
Sebagai langkah awal menanggapi ujian nasional, sekolah kesehatan ini mengadakan Stadium General Intensif di sekolah. Acara diikuti 118 siswa dari Kompetensi Keperawatan dan Farmasi. Adapun materi yang disampaikan, diantaranya cara menyusun rencana untuk mencapai target juara dan penjelasan teknis kegiatan intensif tahun pelajaran 2018/2019.
“Ujian nasional bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Namun, hal itu tidak boleh disepelekan. Mental dan semangat siswa menjadi pondasi penting tercapainya target juara UN,” jelas Ketua Panitia Acara Stadium General Akhmada Khasby.
Diacara ini, setiap siswa diarahkan untuk membuat target individu dan target kolektif. Tidak hanya sekali itu saja, kegiatan pun dilangsungkan secara berkelanjutan.
“Ada program intensif selama empat hari belajar. Setiap pekan, guru kelas dan guru pembimbing akan diacak untuk menghindari kebosanan siswa. Sementara hari Sabtu, digunakan untuk try out (TO) atau latihan soal-soal ujian. Try out kita laksanakan sampai awal April sebelum UN,” urai dia.
Sekolah juga membangun komunikasi dengan orang tua siswa. Masing-masing guru akan memberikan umpan balik terhadap perkembangan belajar siswa. Bahkan SMK Citra Medika membuat forum guru.
“Setiap guru akan diberi masukan untuk memperbaiki kualitas mengajar. Dan setiap minggu, orang tua juga akan mendapat laporan sejauh mana daya serap anak dalam memahami mata pelajaran UN,” katanya.
Tidak hanya melibatkan wali murid, pendampingan khusus juga diterapkan kepada siswa yang mengalami kendala belajar. Sekolah memberikan fasilitas tutor melalui teman sebayanya. Siswa yang nilainya bagus akan mendampingi temannya yang belum bisa.
“Selain itu, guru akan memberikan remidiasi bagi yang nilainya belum tuntas dan pengayaan untuk yang sudah tuntas,” jelasnya. (Siedoo)