SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur bertarung dalam ajang internasional, kompetisi American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Competition 2018 di Pittsburgh, Pennsylvania, USA, akhir Oktober 2018. Tim Spektronics ITS mampu meraih penghargaan The Best Video dan The Most Outstanding AIChE Student Chapter. Kompetisi ini diikuti perwakilan antar negara dari berbagai belahan dunia.
Tim Spektronics ITS yang bertarung di USA ini beranggotakan Miftahul Hadi, Afif Al Arif, Ronald Pakpahan, Widi Citra L, Rifqy Furtiansyah dan Auzan Widhatama. Keenam mahasiswa tersebut didampingi langsung oleh Juwari sebagai dosen pembimbing tim.
Tim Spektronics mengaku dengan susah payah menyiapkan sebuah video yang dapat mencerminkan empat faktor penting. Di antaranya adalah faktor tim dalam desain, percobaan, kekompakan hingga persiapan teknis setiap perlombaan chem-e-car.
Tim Spektronics getol memperhatikan tiap detail yang ditayangkan dalam video. Pasalnya penilaian yang dilakukan dewan juri berdasar pada empat faktor tersebut.
“Jadi dalam video kami tentunya mencakup empat faktor tersebut dan mencerminkan tim Spektronics,” kata Kepala Departemen Teknik Kimia ITS, Juwari ST MEng PhD.
Tim chem-e-car andalan ITS Surabaya, Spektronics itu tidak hanya sekali mendapatkan penghargaan. Tahun sebelumnya pun juga sudah menerima penghargaan serupa. Dengan demikian, Tim Spektronics ITS berhasil mempertahankan penghargaan The Best Video yang pernah diraihnya juga di ajang AIChE 2017 sebelumnya.
Pada kesempatan yang sama, tim Spektronics pun meraih penghargaan The Most Outstanding AIChE Student Chapter pada AIChE Annual Conference 2018. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden AIChE, Christine Seymour, kepada Juwari sebagai perwakilan penasehat Tim Spektronics.
“Saya mewakili rekan-rekan penasehat yang lain yaitu Fadlilatul Taufany, Ichan Nugraha dan Putu Rama sebagai Presiden AIChE Student Chapter ITS,” jelas Juwari.
Penghargaan tersebut, diberikan kepada student chapter yang aktif dan konsisten dalam partisipasi, antusiasme, dan kualitas program. Selain itu, yang memiliki profesionalisme dan berperan dalam universitas maupun komunitas.
“Alhamdulillah penghargaan ini saya terima berkat kerja keras rekan-rekan semua. Semoga berkah dan dapat dijadikan semangat,” urainya, seperti siaran pers yang diterima Redaksi Siedoo.
Sementara itu, untuk perlombaan race pada ajang bergengsi ini, Tim Spektronics ITS kali ini hanya mampu menduduki peringkat 14 dari 40 finalis tim. Antara lain berasal dari China, Qatar, Kanada, Arab Saudi, Korea dan lain-lain serta USA sebagai tuan rumah. Kegagalan mempertahankan gelar juara pertama tahun lalu ini terjadi karena terdapat beberapa kendala saat kompetisi berlangsung.
Di antaranya adalah boks peralatan yang hancur ketika sampai di Pittsburgh, USA dan hilangnya beberapa alat. Ketika diperiksa kembali, primary containment dan kertas saring hilang.
“Akhirnya kami (tim Spektronics, red) keliling ke toko sekitar untuk mencari pengganti, primary containment dapat penggantinya. Namun, untuk kertas saringnya kita tidak dapat menemukan penggantinya,” ungkap Afif Al Arif, salah satu anggota tim Spektronics.
Mewakili tim Spektronics, Afif pun menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ITS, Ikoma ITS, Departemen Teknik Kimia ITS, dan seluruh penasehat. Ia pun menghaturkan banyak terimakasih kepada para sponsor dan seluruh pihak yang mendukung agenda agar berjalan dengan baik dan lancar. (Siedoo)