SURABAYA – Dalam memenuhi tantangan global, kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Sehingga kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan. Guna membahas hal tersebut, Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga (FKM UNAIR) kembali mengadakan Simposium Internasional kali ketiga.
Simposium Kesehatan Masyarakat ini sebagai wadah pertemuan ilmiah para akademisi, praktisi, dan pemerhati kesehatan masyarakat. Para peserta dapat saling bertukar ilmu dan pengetahuan terkait kesehatan masyarakat.
The 3rd International Symposium of Public Health (ISOPH) dilaksanakan di Hotel Wyndham Surabaya, dari 31 Oktober hingga 1 November 2018. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa UNAIR.
Program Studi (Prodi) Doktor Kesehatan Masyarakat UNAIR memprioritaskan keunggulan riset. Prodi tersebut meningkatkan aktivitas riset untuk bisa diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Sementara itu Rektor UNAIR diwakili oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Inovasi, Prof. Dr. Hery Purnobasuki, Drs., M.Si., Ph.D menyatakan, simposium tersebut merupakan kontribusi dari UNAIR untuk mengembangkan kebijakan dan undang-undang kesehatan yang lebih baik. Serta, menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas pembangunan.
Simposium internasional FKM UNAIR ini dihadiri 339 peserta dan menerima 291 artikel ilmiah. Dari sejumlah artikel ilmiah tersebut, 32 artikel di antaranya telah diterima di jurnal ilmiah terindeks Scopus.
Pada kesempatan itu, dilansir unair.ac.id, Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia, Prof. Ali Gufron Mukti, dr., M.Sc., Ph.D, mewakili Menristekdikti menyampaikan, pemerintah harus memerhatikan tiga sektor penting untuk bisa menunjukkan kinerja dan membuktikan bahwa pemerintah hadir di masyarakat.
“Pemerintah harus memperhatikan tiga sektor penting. Pertama, kesehatan. Kedua, pendidikan, dan yang ketiga, sektor ekonomi. Jika pemerintah bisa membuat program kerja yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, hal itu akan menunjukkan bahwa pemerintah hadir di masyarakat,” ujar Prof. Ali Gufron Mukti.
Prof. Ali Gufron menegaskan upaya yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk memberdayakan para peneliti, dosen, dan guru besar untuk bekerjasama dengan praktisi di sektor industri. Sehingga, riset dan inovasi mereka bisa berguna sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Kegiatan The 3rd International Symposium of Public Health (ISOPH tersebut menghadirkan narasumber dalam maupun luar negeri. Antara lain Febi Dwirahmadi, S.KM., M.ScPH., Ph.D., dan juga Supawadee Thaewpia, RN., Ph.D dari Boromarajonani College of Nursing, Khon Kaen, Thailand. (Siedoo/NSK)