BANDUNG – Museum Rekor Indonesia (MURI) kembali mencatat rekor baru di bidang literasi. Kali ini MURI memberikan nomor rekor 8.694 untuk menulis puisi berbahasa Sunda terbanyak hingga saat ini.
Kegiatan pemecahan rekor MURI ini berlangsung di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, diikuti 2.335 guru Bahasa Sunda, pelajar dan mahasiswa se-Jawa Barat. Kegiatan diselenggarakan oleh Komunitas Sariksa Budaya Pribumi (SABUMI) dalam rangka menyambut Bulan Bahasa 2018.
MURI mencatat dari 2.335 peserta yang menulis sajak, terdapat 1.629 peserta dari Guru Bahasa Sunda, pelajar dan Mahasiswa se-Jawa Barat menulis sastra berupa puisi. Rekoris terdiri atas Prof. Dr. H. Yus Rusyana (Pakar Bahasa dan Sastra Sunda), Uu Ruzhanul Ulum (Pembina Komunitas Pelestari Bahasa dan Sastra Sunda) dan Komunitas SABUMI.
Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Dalam kesempatan itu Wagub Uu menyambut baik penyelenggaraan acara ini. Menurut Uu, dewasa ini, pemuda-pemuda Jawa Barat tidak banyak yang menguasai bahkan tidak paham bahasa Sunda, karena sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia.
“Acara ini dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap penggunaan bahasa Sunda,” ungkapnya.
Memang bahasa Indonesia digunakan setiap hari, karena itu bahasa resmi, bahasa persatuan. Namun sebagai orang Sunda, jangan sampai meninggalkan bahasa daerah sendiri. Seperti di jabarekspres.com diraihnya pemecahan rekor MURI di bidang puisi berbahasa Sunda ini, dapat dijadikan tonggak semangat melestarikan bahasa Sunda.
Uu menambahkan, pihaknya telah menggagas perlombaan berbagai kesenian dan budaya daerah khas Jawa Barat. Berupa pakaian, kuliner, dan beragam kesenian yang dikemas dalam acara Pasanggiri Budaya Sunda. Sebagai bentuk penanaman minat dan pelestarian budaya, Uu inginkan kegiatan ini diikuti oleh generasi muda. (Siedoo/NSK)
