TEMANGGUNG – Beberapa siswa MTsN 2 Temanggung, Jawa Tengah terlihat tergeletak mengalami luka-luka. Sebagian besar siswa mengalami luka, patah tulang kaki dan tangan. Hal ini adalah sebuah rekayasa, simulasi tanggap bencana gempa bumi rangkaian acara “Pelatihan Palang Merah Remaja (PMR)” yang diselengggarakan selama 2 hari. Yaitu, mulai Jumat dan Sabtu, 28 – 29 September 2018 di MTs Negeri 2 Temanggung.
“Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang anggota Dewan Penggalang (DEGA) Pramuka MTsN 2 Temanggung. Acara ini merupakan sebuah pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang dewan penggalang pramuka,” kata Ketua Panitia H Untung Hidayat, sekaligus sebagai Pembina Pramuka.
Tujuan kegiatan pelatihan ini agar anggota Dega mendapatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan. Agar pelatihan mendapatkan hasil yang maksimal, MTsN 2 Temanggung bekerjasama dengan Tim TSR PMI Kabupaten Temanggung yang diampu oleh Fauzan dan Nugroho sebagai pemateri. Beberapa materi yang diberikan adalah pertolongan pertama pada kecelakaan dan simulasi penyelamatan diri terhadap bencana alam gempa bumi.
“Simulasi penyelamatan diri dari bencana gempa bumi merupakan hal penting yang harus diketahui para siswa. Mengingat sampai saat ini belum ada alat yang dapat mendeteksi kapan gempa bumi akan terjadi. Dan juga dengan adanya bencana gempa bumi di Lombok dan Palu yang banyak memakan korban jiwa,” kata Fauzan, saat menjelaskan kepada para peserta pelatihan.
Menurut Kepala MTsN 2 Temanggung Drs H Khaerun M.Ag bahwa, kegiatan ini rutin setiap tahun yang selalu diadakan oleh Pembina Pramuka. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memicu semangat para anggota Dega untuk lebih tanggap terhadap keselamatan diri dan orang lain.
Lebih lanjut ia juga meminta agar kegiatan yang semacam ini bisa dilaksanakan, sehingga dapat memberi pengetahuan tentang kebencanaan, dengan mengundang BPBD Kabupaten Temanggung. Selain itu, juga bisa memberikan pengetahuan tentang kebakaran dengan mengundang Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung. (Siedoo)
