Siedoo.com -
Inovasi Tokoh

Aplikasi Aku Pintar, Solusi Mengatasi Mahasiswa Salah Jurusan

Siedoo, Dewasa ini, permasalahan dilematika salah jurusan di program studi terbilang cukup pelik. Acapkali mahasiswa mengeluhkesahkan mengenai ketidakcocokan jurusan atau bahkan bekerja, tetapi tidak sesuai dengan rumpun ilmunya.

Berangkat dari persoalan itu, mahasiswa Magister Manajemen dan Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surbaya, Jawa Timur Lutvianto Pebri Handoko menciptakan aplikasi daring bernama Aku Pintar. Aplikasi ini mampu mengenali potensi individu, sehingga minat dan bakatnya dapat dipetakan secara akurat.

Dari sebanyak 87 persen pelajar di Indonesia sering merasa salah ambil jurusan, sehingga mendasari sering terjadinya drop out dan pindah jurusan berkali-kali. Maka dari itu, Pebri mencarikan solusi dari persoalan itu melalui aplikasi Aku Pintar.

Platform aplikasi Aku Pintar ini menjawab dengan menyajikan berbagai fitur pembelajaran yang kreatif,” kata Pebri, founder dari Aku Pintar, sesuai rilis yang dikirimkan ke Redaksi Siedoo.

Ia juga membeberkan bahwa saat ini aplikasi tersebut menjadi satu-satunya aplikasi di Indonesia yang dapat menggabungkan tes minat bakat dengan belajar. Sehingga, pelajar menjadi lebih terarah.

Melalui paltform tersebut ia ingin membantu menyelamatkan generasi-generasi milenial ini supaya lebih terencana dan siap dalam mengambil langkah ke depan. Sebagai salah satu korban yang mengalami dilematika jurusan, pria asal Magetan tersebut mengupayakan supaya Aku Pintar dapat terintegrasi dengan baik antara pendidikan dan sosial media.

Ia ingin mengubah persepsi sebagian orang mengenai dampak negatif sosial media. Secara umum, aplikasi Aku Pintar memiliki tiga fitur unggulan yaitu minat pintar, belajar pintar dan kampus pintar. Dengan masing-masing fiturnya saling terintegrasi satu sama lain dan dapat diakses secara gratis oleh pelajar Indonesia.

Pada minat pintar, nantinya akan ada tes kepribadian dan penjurusan. Hasilnya akan memunculkan probalitas kesesuaian jurusan dan lingkungan kerja si pengguna berdasarkan hasil tes tersebut. Setelah itu, secara otomatis juga ada rekomendasi kampus yang sesuai dengan minatnya.

Baca Juga :  Emil Dardak : Indonesia Membutuhkan Innovation Network

“Saat ini kami sudah mengantongi database 1.300 kampus se-Indonesia dan bulan depan akan bertambah menjadi 2.000 kampus,” ujar pria yang dulu pernah menjadi aktivis di ITS itu.

Fitur lain yang mendukung fitur minat pintar adalah belajar pintar. Di fitur tersebut disajikan berbagai macam materi, soal, kuis, dan try out mulai dari kelas X sampai XII baik IPA dan IPS. Pada fitur ini juga disediakan kolom interaksi antara satu peserta dengan peserta yang lainnya.

“Apabila mereka tidak mengerti jawabannya, mereka bisa bertanya melalui kolom komentar dan dapat dijawab oleh peserta lain. Sehingga lebih interaktif dan tidak satu arah,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Aku Pintar tersebut.

Pengguna aplikasi ini juga dimanjakan dengan fitur kampus pintar. Sesuai dengan namanya, pada fitur ini lebih berisi mengenai informasi kampus. Alasan disedikannya fitur ini karena Pebri dan timnya menganggap bahwa pelajar SMA masih minim pengetahuannya mengenai kampus-kampus yang ada di Indonesia.

“Mereka akan lebih terbantu mendapatkan informasi kampus karena fitur ini hampir sama dengan mini seri setiap web kampus,” tuturnya.

Ditanya soal akurasi hasil analisisnya, ia mengaku bahwa sejauh ini bisa dikatakan sudah mencapai 90 hingga 95 persen.

“Kami sampai saat ini masih terus melakukan penelitian dan perbaikan dalam hal tersebut bersama psikolog kami,” jelas alumnus Teknik Kimia ITS tersebut.

Ide yang telah dirintis semenjak akhir masa sarjananya ini membuahkan hasil yang manis. Ke depannya, ia berharap supaya mampu membentuk ekosistem pendidikan dalam satu ruang yaitu Aku Pintar.

Berdasarkan hasil pengamatannya, sejauh ini sudah banyak tes minat bakat serupa. Tetapi mereka lebih menekankan kepada kualitas. Di aplikasi Aku Pintar, ada sisi kuantitasnya. Intinya aplikasi ini lebih komplit dan benar-benar kami dedikasikan untuk anak SMA bahkan SMP.

Baca Juga :  Terobosan Mahasiswa UGM, Mengobati Kanker Payudara Pakai Hewan

“Kunci keberhasilan yang saya pegang yaitu tetap tenang dalam setiap kondisi supaya mampu menganalisis permasalahan secara jelas dari berbagai sisi,” katanya.

Apa Tanggapan Anda ?