SURABAYA – Penyelenggara Federation of International Robot-sports Association (FIRA) RoboWorld Cup 2018 di Taiwan merubah aturan main bagi peserta kompetisi. Perubahan aturan ini mengakibatkan kesulitan bagi peserta lomba dari Indonesia yang diwakili Tim Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun ini beberapa lomba dilakukan perubahan aturan dibandingkan dengan tahun lalu.
Aturan tersebut dibuat lebih sulit dibandingkan dengan tahun lalu untuk memberikan tantangan ke masing-masing peserta. Padahal, kompetisi yang berlangsung selama enam hari dan berakhir Minggu (12/8/2018) itu dibuka untuk beberapa kategori. Ini menjadikan kendala tersendiri bagu tim Robotika ITS.
“Pada beberapa perlombaan, kami kesulitan menyesuaikan dengan aturan yang baru tersebut karena keterbatasan waktu yang kami miliki akibat dari padatnya jadwal perlombaan yang harus kami ikuti,” kata Pembina Tim Robotika ITS khusus FIRA RoboWorld Cup 2018 Muhtadin ST MT, Senin (13/8/2018).
Salah satu aturan yang berubah adalah aturan tentang penentuan Juara Umum (All Round). Pada tahun sebelumnya, aturan penentuan juara umum adalah dengan menghitung jumlah medali pada akhir lomba. Namun, pada tahun ini aturan diubah dengan perhitungan medali yang diperoleh per hari.
Kondisi ini kemudian membuat perwakilan Indonesia kembali berpikir. Usaha maksimal yang dilakukan akhirnya berbuah manis. Tak tanggung-tanggung, dalam kompetisi yang berlangsung selama enam hari ini, total 19 penghargaan berhasil dibawa pulang Tim Robotika ITS.
Kampus Feng Chia University di kota Taichung, Taiwan, menjadi saksi bisu kemenangan bertubi-tubi Tim Robotika ITS yang mengirimkan tiga tim robot. Yaitu tim Ichiro (robot berkaki) yang bertanding pada kategori FIRA Humanoid Robot Cup (HuroCup), tim Iris (robot beroda) yang bertanding pada kategori FIRA Roboshot, dan Tim Bayu Caraka (robot terbang) yang bertanding pada kategori FIRA Air.
Selain mendapat 19 penghargaan, Ichiro Adultsize yang mendapat Juara 2 weightlifting juga berhasil mendapatkan rekor dunia. Sampai penyelenggaraan FIRA RoboWorld Cup ke-23 kalinya, rekor weightlifting untuk robot kelas Adultsize adalah 100 keping CD.
“Selama kami mempersiapkan lomba, kami mencoba selalu berlatih dengan jumlah 100 CD dan ternyata robot kami bekerja dengan baik,” ungkap Muhtadin.
Oleh karena itu, menurut dosen Teknik Komputer ini, tim Ichiro mencoba menambah jumlah CD yang diangkat menjadi 130 CD. Sehingga, memecahkan rekor dunia.
“Hal ini dapat tercapai karena memang robot kami yang berukuran besar (yang bertanding pada kelas Adultsize, red) mempunyai kestabilan yang bagus dan telah kami kembangkan selama dua tahun ini,” urainya.
Dua dari tiga Tim Robotika ITS masih kali pertama mengikuti lomba FIRA RoboWorld Cup ini. Bagi tim Iris, mereka mengalami kesulitan dalam pertandingan karena ternyata robot yang bertanding rata-rata memiliki berat yang jauh lebih berat dibanding robot Iris. Dan ternyata sebagian besar robot memanfaatkan keistimewaan itu untuk mendorong robot lain. Akibatnya, robot kurang bisa bersaing dengan tim lain.
Untuk tim Bayu Caraka, Muhtadin mengaku bahwa tim robot terbang andalan ITS ini melakukan kesalahan pemilihan sensor yang digunakan. Sehingga, ketika lomba ternyata sensor tersebut tidak cocok digunakan untuk mendeteksi objek-objek dalam lomba. Walau begitu, kesalahan-kesalahan yang terjadi selalu menjadi pembelajaran untuk kesuksesan di masa mendatang.
Prestasi ini cukup membanggakan bagi semua pihak. Mengingat, waktu yang tersedia untuk persiapan tergolong mepet. Untuk persiapan lomba yang dilakukan secara penuh hanya berlangsung selama tiga minggu. Itu karena, sebelumnya tim ITS mengikuti lomba serupa di tempat lain.
“Setelah selesainya KRI pertengahan bulan Juli lalu, kami langsung menyiapkan diri untuk kontes ini (FIRA RoboWorld Cup, red), ” jelas Muhtadin.
Ke-19 Penghargaan yang berhasil diraih oleh Tim Robotika ITS di antaranya disumbang oleh Ichiro Kidsize Team 1 sebagai Juara 2 mini DRC, Juara 2 obstacle run (halang-rintang), Juara 1 united soccer, Juara 1 sprint, dan Juara 3 All Round. Untuk Ichiro Kidsize Team 2 memperoleh Juara 2 marathon, Juara 3 obstacle run, Juara 2 united soccer, dan Juara 2 sprint.
Tim Ichiro Adultsize pun tak mau kalah. Tujuh penghargaan yang berhasil diraihnya yaitu Juara 1 marathon, Juara 2 mini DRC, Juara 1 obstacle run, Juara 1 penalty kick, Juara 2 sprint, Juara 2 weightlifting (angkat berat), dan Juara 3 All around. Sedangkan Tim Iris Pro Roboshot mendapatkan tiga piala yaitu Juara 3 Localization challenge, Juara 3 obstacle avoidance challenge, dan Juara 1 passing challenge. (Siedoo)