SEMARANG – Menteri Riset Tekhnologi dan Pendididkan Tinggi yang menyempatkan diri melakukan monitoring Ujian Mandiri (UM) Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. M Nasir memberikan apresiasi atas kepedulian Undip untuk mengakomodasi peserta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya memberikan apreasiasi pada Undip yang menyelenggarakan UM dengan peserta yang cukup besar dan menyebar seluruh Indonesia,” katanya.
UM Undip dilaksanakan secara serentak di 21 Kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Pelaksanaan UM dibantu para alumninya yang tersebar di beberapa kota yang ketempatan sebagai tempat pelaksanaan test UM.
“Ini menandakan Undip memperhatikan NKRI, sehingga mereka yang diterima tidak hanya lokal Semarang saja. Tapi seluruh kota atau tempat-tempat test di seluruh Indonesia, sebagai perguruan tinggi pemersatu anak-anak Indonesia yang kuliah ada disini (Undip),” jelas M.Nasir di sela-sela monitoring UM.
Pada tahun ini tercatat 31.610 peserta memperebutkan kursi masuk Undip melalui jalur UM. Di tahun 2017 diikuti 26.186 peserta, dan tahun 2016 tercatat 21.358 peserta yang bersaing memeperebutkan kursi melalui jalur UM.
Sebelumnya, Undip juga telah menerima dari Jalur SNMPTN sebanyak 2929 (atau 30% dari quota total) dan jalur SBMPTN sebanyak 3569 (40% dari quota total) calon mahasiswa. Padahal quota untuk jalur UM ini secara nasional ditetapkan maksimal 30% dari quota total penerimaan mahasiswa tahun 2018.
“Peminat yang mendaftar UM Undip ada kenaikan 28% dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Zaenuri dalam jumpa pers yang diselenggarakan di gedung ICT.
Sementara itu, Kepala Humas dan Media Undip Nuswantoro Dwiwarno membenarkan bahwa peserta UM Undip menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Prestasi para dosen dan mahasiswa yang melejit di tingkat nasional dan internasional beberapa tahun ini serta capaian akreditasi A bagi sebagian besar Program Studi (prodi) yang selama ini di publish media, mempengaruhi minat peserta untuk memilih Undip sebagai almamaternya.
“Barangkali juga karena masyarakat merasa nyaman kuliah di Semarang sebagai ibukota propinsi yang tenang dan sedikit gejolak,” katanya.
Selain jalur UM, Undip juga menerima mahasiswa melalui jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) yang sudah diselenggarakan tiga tahun ini. Sama dengan jalur yang lain, peserta jalur SBUP juga tidak sepi peminat. Namun meningkat tiap tahun. Prof Zaenuri menerangkan bahwa jalur SBUB untuk menampung calon mahasiswa yang berprestasi (minimal di tingkat propinsi) untuk bidang seni, olah raga maupun saintek, termasuk mereka yang hafidz Quran,
“Tahun ini kita menerima 119 calon mahasiswa dari 841 peminat yang mendaftar. Kami benar-benar selektif dan tidak asal gegabah menyeleksi mereka di jalur ini,” tandasnya.