Siedoo.com -
Opini

Dalami, Pentingnya Pendidikan Pra – Sekolah

Siedoo, MENJAMURNYA berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, tawuran antar pelajar, terorisme, korupsi dan beragam masalah sosial lainnya, membuktikan rendahnya kepribadian masyarakat kita saat ini.

Kepribadian yang sudah bergeser dari norma dan nilai yang luhur dari bangsa ini, sekalipun banyak kajian perubahan sosial menganggap pergeseran nilai hanyalah hal yang lumrah dalam dinamika sosial.

Namun munculnya berbagai masalah sosial ini salah satunya disebabkan oleh salahnya pembentukan karakter individu sejak mereka masih kecil atau pra sekolah.

Hal tersebut dipaparkan tenaga pendidik Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Muhammad Irsan Siregar.

“Alasan dianggap pentingnya pendidikan pra sekolah, karena pendidikan inilah nantinya yang diperuntukkan untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental. Baik secara fisik maupun rohani anak. Serta, membentuk karakter seseorang agar bisa mengatur perasaan emosi, punya jiwa sosial yang tinggi,” tulisnnya seperti di laman metrosiantar.com.

Sehingga, ketika seorang anak masuk pada tingkat pendidikan dasar pertama, mereka bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan lebih mandiri.

Dijelaskan, pola pendidikan pra sekolah yang diberikan kepadanya akan berpengaruh besar terhadap tumbuh kembangnya sebagai individu dan bagian dari anggota masyarakat.

“Tentu, tidak hanya berperan sebagai pewaris dan penerus saja dalam keluarga. Melainkan mampu berkompetisi sebagai bagian dari bangsa,” tegasnya.

Pada hakikatnya, anak adalah generasi penerus suatu bangsa yang memiliki hak dalam memperoleh warisan berbagai nilai dalam masyarakatnya. Anak juga memiliki hak untuk membangun bangsa dan negaranya sebagai bagian dalam masyarakat.

“Banyak tumbuh-kembang anak dibentuk dari lingkungan bermain mereka. Peran orangtua dalam mendidik amatlah sedikit, hal ini disebabkan kesibukan di luar rumah. Tuntutan pekerjaan yang akhirnya mengesampingkan anak membuat anak mereka terbiasa belajar di luar rumah ketimbang yang di dapatkannya di dalam rumah melalui keluarga,” bebernya.

Baca Juga :  Bahasa untuk yang Nonbahasa

Perkembangan sosial anak, katanya, sangatlah bergantung terhadap pembinaan yang ditransferkan melalui proses perilaku dan bimbingan orang tua kepada anaknya. Dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma yang berlaku di masyarakat melalui pembelajaran di usia dini atau pra sekolah, seyogianya orang tua harus terus mendampingi anaknya.

“Pendidikan anak pra sekolah adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak ia lahir hingga berusia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan. Tujuan pembinaannya untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut,” tulisnya lebih lanjut.

Karena itu, walaupun masih banyak pihak yang belum mengetahui pentingnya pendidikan anak pra sekolah dan usia dini bagi perkembangan kognitif seorang anak. Pemerintah sudah mengambil langkah tepat dengan mendirikan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di seluruh wilayah Indonesia demi membangun kembali karakter generasi muda yang sudah mulai bobrok.

“Pendidikan anak dalam keluarga merupakan proses penanaman karakter anak yang paling mendasar. Hal ini berangkat dari pemahaman, bahwa ada upaya mempersiapkan seorang anak untuk menjadi bagian dari masyarakat yang tentunya bersikap baik,” jelasnya.

Sehingga dituntut perimbangan perhatian orangtua atas tugas dan tanggung jawab mendidik anak sesuai porsinya masing-masing.

Anak tentunya membutuhkan kestabilan keluarga. Pendidikan dan pemeliharaan fisik dan psikis, termasuk dari segi kehidupan religius adalah kebutuhan mendasar yang sangat dibutuhkan anak.

“Misalnya orangtua, dalam hal ini ayah memusatkan perhatiannya pada tugas bekerja keras mencari uang demi menstabilkan rumah tangga dengan pendapatannya. Sekalipun itu penting, tetapi keluarga yang stabil bukanlah satu-satunya kebutuhan anak, masih ada kebutuhan lain yang dituntut oleh anak, seperti pendidikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Mengembangkan Kota Magelang Sebagai Kota Pendidikan

Dijelaskan, saat anak berkembang tanpa adanya panutan yang hendak ditiru berkembang dengan sendirinya, dibiarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti dan tidak ada kepastian pada diri anak, bagaimanakah seharusnya ia berbuat atau bersikap karena memang tidak pernah dibimbing oleh orangtuanya.

“Di saat itulah karakter negatif anak akan muncul. Pengaruh lingkungan akan sangat erat dalam membentuk kepribadian-nya, disebabkan sosok orang tua yang menjadi panutannya tidak ia temukan,” cetusnya.

Menurutnya, keluarga adalah objek yang paling utama dan terdekat sebagai proses pentransferan ilmu kepada anaknya. Peran keluarga amatlah penting sebab kehadirannya merupakan yang utama dan sebagai pendamping yang paling pertama ketika seorang anak baru lahir ke dunia.

“Pada semua masyarakat, pelaksanaan pewarisan perilaku seorang anak sejak ia kecil dimulai dari keluarga. Mula-mula didapatkannya dari seorang ibu dan ayahnya, tapi ada kalanya pewarisan perilaku ini tidak selalu didapatkannya. Tergantung pada struktur keluarga dalam masyarakat yang bersangkutan,” sebutnya.

Lain halnya setelah anak tersebut tumbuh dewasa, proses pewarisan itu didapatkan dari kerabat-kerabat dekatnya, seperti saudara laki-laki ibu dan kawan-kawannya. Sebab itu, keberadaan keluarga sangatlah penting dalam tumbuh kembang seorang anak.

“Seorang anak yang baru lahir bisa diibaratkan sebagai lembaran kanvas yang masih polos. Sehingga sangat penting baginya penanaman karakter dan perilaku baik sebagai pondasi awalnya dalam membentuk jati dirinya,” tulisnya.

Karena itu, di saat orang tua lalai dalam mendidik anak dimasa kecilnya, sehingga ia sampai memiliki karakter negatif dalam dirinya, akan sangat sulit bagi orangtua untuk mengubahnya kembali.

“Sehingga pentingnya pendidikan pra sekolah adalah hal yang sangat mutlak untuk membentuk karakter anak. Karena di saat orang tua menanamkan pondasi keperibadian yang kokoh dimasa kecil anak, ia akan memiliki tameng dan tidak mudah terpengar oleh pengaruh negatif lingkungan,” tandasnya.

Apa Tanggapan Anda ?