TANGERANG, siedoo.com – Prof. Dr. Ir. Henri Putra Uranus, M.T., IPU resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fotonika dan Elektronika Universitas Pelita Harapan (UPH) pada 16 Januari 2024. Ia menjadi Guru Besar UPH ke-31. Pengukuhan dilakukan di Gedung D UPH Kampus Lippo Village.
———
Prof. Henri menyampaikan harapannya agar penelitian yang dilakukan dapat mendorong kemajuan di bidang ilmu fotonika.
“Saya berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang teknik. Semoga hasil penelitian ini dapat menginspirasi generasi muda, terutama mahasiswa, untuk tertarik dan mendalami bidang fotonika,” katanya.
Dijelaskan, teknologi fotonik dianggap sebagai salah satu teknologi terkemuka di masa depan yang memiliki peran kunci dalam komunikasi berkecepatan tinggi.
“Kemajuan di bidang fotonika juga membuka pintu untuk mendeteksi objek-objek kecil dalam jumlah terbatas dengan efisiensi tinggi,” ujar Prof. Henri.
Prof. Henri merupakan dosen Program Studi (Prodi) Teknik Elektro yang telah mengajar di UPH sejak 1997 dan menjabat sebagai Kepala Laboratorium Elektronika dan IoT UPH sejak 2021.
Dedikasinya di dunia pendidikan pun semakin terbukti dengan pencapaian Jenjang Jabatan Akademik (JJA) tertinggi sebagai Guru Besar yang diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 61545/M/07/2023 pada 1 Oktober 2023.
Prof. Henri telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan dan penelitian selama bertahun-tahun. Sejak 1999 ia telah menghasilkan 44 publikasi dengan h-index 12 yang diakui melalui nilai pada Scopus dan Sinta. Prof. Henri juga menjadi anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sejak 2022 dan mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesional Utama (IPU) pada 2023.
Dalam acara pengukuhannya, Prof. Henri menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Fotonika: Pemodelan, Sains, dan Sensor”. Dalam orasinya, Prof. Henri menekankan urgensi mengembangkan teknologi fotonik lantaran memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia.
Ia menjelaskan bahwa teknologi fotonik adalah tulang punggung dari infrastruktur internet. Salah satu pemanfaatan teknologi fotonik yaitu serat optik yang digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi Indonesia.
Dengan memanfaatkan serat optik, Indonesia dapat terhubung dengan dunia melalui berbagai jaringan seperti Sea-Me-We 3, Jasuraus, jaringan Palapa Ring, serta infrastruktur serat optik lainnya yang dibangun oleh pemerintah dan operator telekomunikasi.
Lebih lanjut, Prof. Henri menjelaskan bahwa teknologi fotonik bukan hanya menjadi kunci dalam bidang telekomunikasi, melainkan juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan modern, termasuk dalam perangkat sensor yang sangat sensitif.
Fotonika, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Henri, merupakan teknologi yang memiliki peran penting sebagai “enabling technology” pada era disrupsi. Fotonik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang terjangkau, mengatasi batasan jarak, dan memfasilitasi perpindahan data massal dengan kecepatan tinggi dalam sekejap.
Dalam penelitiannya, Prof. Henri membahas tiga metode pengembangan, yaitu pemodelan serat optik kristal fotonik, studi mengenai kecepatan grup cahaya di dalam chip fotonik, dan aplikasi pemanfaatan kecepatan grup cahaya untuk meningkatkan kinerja sensor fotonik.
Penelitian ini mencerminkan kontribusi signifikan Prof. Henri dalam memajukan pemahaman dan pemanfaatan teknologi fotonik untuk aplikasi yang lebih luas.
“Kemajuan teknologi ini tidak datang begitu saja. Ada banyak scientist dan engineers di balik layar yang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah, mencari metode yang lebih efisien, dan teknik deteksi yang lebih presisi serta mampu mendeteksi perubahan yang sangat kecil,” jelasnya.
“Agar perjalanan dari ide ke realisasi bisa berjalan secara cepat dan hemat biaya, perancangan perlu dilakukan dengan cermat dan akurat, melalui teknik pemodelan yang tepat, dan pemahaman fisika yang mendalam di baliknya. Saya berharap, kita bisa berkontribusi bagi ilmu fotonika dan dunia,” tambahnya.
Turut hadir dan melantik Guru Besar baru, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc., selaku Rektor UPH. Ia mengapresiasi Prof. Henri yang telah berperan penting dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi.
Rektor UPH mengatakan, orasi ilmiah ini sangat penting dan menggambarkan kemajuan di bidang sains dan teknologi.
“Saya berterima kasih kepada Prof. Henri dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan berinovasi di bidang teknologi, serta menghadirkan pendidikan berkualitas bagi semua orang,” tandasnya.
Ucapan selamat juga datang dari Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Novianto, S.T., MMSI.
Ia memandang, peran seorang profesor dalam bidang fotonika dan elektronika memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan teknologi dan inovasi di berbagai sektor kehidupan, termasuk industri kesehatan dan komunikasi.
Tidak hanya itu, peran profesor fotonika dan elektronika sangat krusial dalam memajukan teknologi dan inovasi, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Kami dari LLDIKTI Wilayah III mengapresiasi Prof. Dr. Ir. Henri Putra Uranus, M.T., IPU atas dedikasi yang luar biasa dalam memajukan ilmu fotonika dan elektronika. Kita semua berharap kontribusi beliau tidak hanya memberikan dampak signifikan dalam lingkup akademis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak individu untuk mengejar keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Prof. Dr. Husin Alatas, M.Si., selaku kolega Prof. Henri yang juga seorang Ahli Fisika Teori di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia menilai, Prof. Henri tidak hanya berkomitmen memperluas khazanah keilmuan lewat publikasi ilmiah, tetapi juga melakukan literasi sains kepada masyarakat luas
“Saya mewakili kolega yang berkiprah di bidang optik fotonik berharap karya-karya selanjutnya akan lahir dari tangan beliau. Saya juga berharap Prof. Henri melahirkan kembali putra-putri penerus bangsa yang memiliki kemampuan dalam melakukan riset, terutama di bidang optik fotonik dan teknologi,” tuturnya. (uph/siedoo)