MAGELANG, siedoo.com – Jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sampai dengan pejabat struktural mengikuti diskusi bersama Komisaris Utama Semen Padang, Dr. Muhammad Agus Syamsudin, MM. Apa yang dibahas?
———
Dalam acara yang digelar di Auditorium Kampus 1 UNIMMA tersebut belakangan ini, menjadi lanjutan rangkaian kegiatan Pembekalan Pimpinan.
Dr. Agus yang juga merupakan Badan Pembina Harian (BPH) UNIMMA menyampaikan materi Smart Business Map “Amal vs Usaha”. Ia memberikan contoh berbagai permasalahan dan mengajak peserta untuk memecahkannya.
“Dari segi kualitas, UNIMMA sudah bagus karena akreditasi yang kita peroleh. Di sini, mari kita petakan apa saja hambatan UNIMMA agar mempunyai branding yang lebih bagus lagi,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan UNIMMA saling berdiskusi dan mencari solusi untuk terus memajukan UNIMMA.
Selang waktu sebelumnya, UNIMMA melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) mempunyai program Kajian Jumat Rutin setiap minggunya di Masjid Manaarul ‘Ilmi Kampus 2 UNIMMA.
Kali ini, kajian dilaksanakan berbeda, karena sekaligus menjadi acara pelepasan calon jamaah haji. Yaitu, dosen Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UNIMMA, Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, beserta istri.
Dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Ustadz Muhammad Nasiruddin, MA, acara digelar di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Dalam sambutannya, Rektor berpesan kepada calon jamaah haji dan mengajak seluruh peserta kajian untuk mendoakan UNIMMA.
“Monggo bersama-sama melalui salat lima waktu dan sunah, niatkan untuk bantu doakan UNIMMA agar mahasiswanya meningkat, bisa memberi kebahagiaan dan kemashlahatan dan semakin maju. Sehingga bisa memberi layanan terbaik untuk stakeholder, khususnya mahasiswa. Untuk Pak Sigit, saya titip doa untuk UNIMMA,” tuturnya.
Adapun, Ustadz Nasiruddin dalam kajiannya menyampaikan bahwa minat umat Islam untuk berhaji sangat baik dan seruan berhaji sudah ada sejak jaman Nabi Ibrahim.
“Hakikat haji ini sebenarnya adalah meneladani kekhalifan Nabi Ibrahim,” ujarnya.
Nasiruddin juga menyebutkan, ada dua unsur yang melekat di Muhammadiyah. Yaitu, dibantu dan maju.
“Dua kata itu sangatlah berkaitan dengan makna yang berbeda. Saudara lebih suka dibantu karena maju atau maju karena dibantu, hanya saudara yang bisa menjawab,” tambahnya. (unimma/siedoo)