BOYOLALI, siedoo.com – Terobosan terus dilakukan SMKN 1 Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng). Sekolah sebagai SMK Pusat Keunggulan bidang otomotif tersebut pada Kamis 29 Desember 2022 melakukan peresmian AHASS Teaching Factory (TEFA). Ini merupakan pertama kali di wilayah provinsi tersebut.
Pendirian AHASS TEFA ini bekerjasama dengan PT Astra Honda Motor dan PT Astra Motor Semarang serta bengkel AHASS Kurnia Motor Karanggede.
Pendiriannya untuk pengembangan kompetensi siswa dalam mempelajari bisnis layanan purna jual sepeda motor.
Seusai menyerahkan sertifikat pendirian Pos AHASS TEFA, Technical Service Manager Astra Motor Jawa Tengah, Hery Suryo menyampaikan, Pos AHASS TEFA SMKN 1 Wonosegoro sebagai SMK yang menjadi Pos AHASS TEFA pertama di Jawa Tengah.
“AHASS TEFA merupakan konsep belajar yang berorientasi pada unit produksi di dalam sekolah untuk mendukung proses belajar para peserta siswa/siswi. Tujuannya sendiri agar peserta didik mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap perkembangan dunia industri dan bisnis sepeda motor Honda di Indonesia secara nyata,” jelasnya, Selasa (10/1/2023).
Disampaikan, pos tersebut dihadirkan dan dikembangkan dalam rangka membawa suasana industri ke sekolah agar para peserta didik mampu menghasilkan produk berkualitas industri sekaligus menguasai keahlian berdasarkan prosedur dan standar kerja industri yang sesungguhnya.
“Bisa dikatakan Pos AHASS TEFA ini bentuk pengenalan awal agar generasi muda lebih siap menghadapi industri baik secara pengalaman, pengetahuan, maupun keterampilan yang dikemas secara profesional. Semoga melalui program ini semakin banyak generasi muda unggul yang siap berkompetisi didunia kerja,” ucap Hery.
AHASS TEFA hadir di sekolah SMK mitra binaan AHM yang telah memiliki status Grade A+ dan menjadi sekolah Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Grade A+ merupakan standar tertinggi yang ditetapkan AHM untuk SMK Mitra Binaannya dalam memenuhi fasilitas sarana dan prasarana yang meliputi ruang praktik, kelengkapan laboratorium, variasi unit sepeda motor, serta tools dan perlengkapan praktik. Tenaga pengajar atau guru juga disyaratkan memenuhi kompetensi sesuai standar sertifikasi dari AHM.
Selain itu, sebagai Pos AHASS TEFA, sekolah harus memiliki sarana dan prasarana workshop dengan beragam fasilitas seperti ruang tunggu konsumen, jumlah pit minimal 2, serta fasilitas pendukung lainnya.
AHASS yang ditunjuk sebagai pembina akan mendampingi implementasi TEFA dalam hal operasional dan standarisasi kualitas pekerjaan di Pos AHASS TEFA, demi menjamin kepuasan konsumen.
Beragam layanan purna jual bagi konsumen hadir di Pos AHASS TEFA seperti pengerjaan perawatan berkala, pergantian oli serta penggantian suku cadang sepeda motor Honda. Dalam menjaga kualitasnya proses kerja, hasil kerja dan suku cadang yang digunakan, teknisi AHASS mitra akan memastikan setiap proses pengerjaan dan hasil kerja siswa yang dilakukan di Pos AHASS TEFA.
Wakasek Hubungan Industri SMKN 1 Wonosegoro, Joko Saptono mengatakan, masyarakat juga merasa diuntungkan dengan hadirnya Pos AHASS TEFA.
“Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat melakukan perawatan dan perbaikan sepeda motornya di bengkel AHASS TEFA SMK Negeri 1 Wonosegoro,” tandasnya.
Dinyatakan, usaha dalam rangka penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta didik yang berkarakter, khususnya SMK hanya bisa dilakukan apabila SMK mampu bersinergi dengan dunia industri.
“Hal ini sesuai dengan arah kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi difokuskan pada integrasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja,” jelasnya.
Dijelaskan, integrasi pendidikan vokasi dengan dunia kerja ini dilaksanakan melalui strategi link and match. Fokus utama link and match adalah melakukan integrasi secara komprehensif di seluruh elemen pendidikan vokasi.
“Salah satu integrasi tersebut adalah penyelenggaraan pembelajaran TEFA (teaching factory) bersama dengan Industri,” ujarnya. (siedoo)