MAGELANG, siedoo.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Magelang mentasyarufkan bantuan bagi warga kurang mampu di Pendopo Soepardi, Rabu (14/12/2022). Hal ini untuk mendukung gerakan pendampingan percepatan penurunan angka kemiskinan.
Bantuan untuk 214 penerima di 25 Desa Pendampingan, dengan jumlah dana sebesar Rp428 juta. Desa Pendampingan yang mendapatkan bantuan diantaranya Desa Sidomulyo Secang, Bringin Srumbung, Wonolelo Sawangan, Sengi Dukun, dan Desa Pasuruhan Kecamatan Mertoyudan.
Plt Ketua Baznas Kabupaten Magelang, KH Kholid As’ari melaporkan pemasukan infak sedekah zakat dari ASN di Kabupaten Magelang. Penerimaan zakat sampai dengan tanggal 5 Desember 2022 Rp3.000.874.560. Kemudian penerimaan infak sebesar Rp1.703.295.703.
“Dan ini sangat belum optimal. Maka ketika kita sosialisasi di kecamatan-kecamatan terkait potensi zakat ASN di Kabupaten Magelang, apabila membayar minimal 2,5 persen/ Rp125 ribu maka potensi zakat di Kabupaten Magelang sebesar Rp22 miliar per tahun,” ungkap KH Kholid As’ari.
Disampaikan, sebagai program pengentasan kemiskinan, Baznas selalu bersinergi dengan program dari Pemerintah Kabupaten Magelang.
Bupati Magelang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Baznas yang telah menyelenggarakan kegiatan pentasyarufan zakat.
Bantuan diwujudkan dalam bentuk bantuan ekonomi produktif bagi warga yang masih membutuhkan modal usaha untuk mengembangkan usaha mereka.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa pada Tahun 2020 sampai 2021 kemarin, angka kemiskinan dan penduduk di Kabupaten Magelang mengalami kenaikan yang cukup tajam, pengangguran naik cukup signifikan serta daya beli masyarakat mengalami penurunan.
“Kendati demikian, pada tahun 2022 ini angka kemiskinan di Kabupaten Magelang kembali menurun dari 11,91 persen menjadi 11,09 persen,” ungkap Nanda usai menyerahkan bantuan.
Menurutnya, dampak dari adanya Pandemi Covid-19 masih cukup terasa sampai saat ini. Sektor ekonomi walaupun mengalami pergerakan yang positif, namun belum bisa pulih seperti sedia kala, ditambah adanya kanaikan harga BBM belum lama. Ini tentunya juga sangat dirasakan semua lapisan masyarakat.
Salah satu ikhtiar yang saat ini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang guna mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pelaksanaan Gerakan Pendampingan untuk Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan (GARDA PEPAK). Yakni, satu Perangkat Daerah mendampingi satu Desa Dampingan yang telah di launching sejak awal tahun 2022 kemarin.
“Gerakan Pendampingan untuk Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan (GARDA PEPAK) ini merupakan gerakan yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan semangat gotong royong untuk percepatan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Magelang,” bebernya. (prokompim/siedoo)