MAGELANG – Dewasa ini karakter siswa kembali menjadi fokus utama dunia pendidikan. Terlebih karena pandemi yang terjadi sehingg proses pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring. Pembelajaran daring akan berdampak pada minimnya interaksi siswa dengan rekan sebaya maupun guru.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki program rutin tahunan bagi siswa-siswinya. Program ini ialah Pendidikan Karakter Kebangsaan Siswa. Dengan adanya pendidikan karakter tersebut menandakan bahwa sekolah tersebut memiliki perhatian lebih pada karakter siswanya.
Orang tua pun sangat mendukung program tersebut. Hal ini dapat dilihat dari respon para orang tua saat tidak adanya penolakan akan surat pemberitahuan dan izin bagi putra-putrinya untuk mengikuti pendidikan karakter di Armed 11.
Pendidikan karakter pada dasarnya diperuntukkan bagi siswa kelas X dan XI. SMK N 1 Kota Magelang telah lama menjalin kerjasama dengan Armed 11 dalam mendidik karakter siswa.
“Kerjasama SMK N 1 Kota Magelang dengan Armed 11 telah lama terjalin. Kegiatan pendidikan karakter siswa juga dilakukan rutin pada setiap tahunnya,” ujar Kepala SMK N 1 Kota Magelang, Tri Setya Budi.
Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari yang terbagi menjadi 2 gelombang sehingga terdapat total 4 gelombang. Pada masing-masing gelombang hanya diberlakukan bagi 10 kelas.
Kali ini pada Februari 2022 dilaksanakan pendidikan karakter bagi siswa kelas X. Jumlah siswa kelas X yang terlibat sekitar 719 siswa. Para siswa tersebut didampingi oleh 15 pendamping yang akan standby sejak awal hingga akhir kegiatan.
Pada tahun 2021 lalu, karena suasana pandemi yang belum mereda, pelaksanaan pendidikan karakter ditunda hingga akhir tahun, yaitu pada Desember 2021. Pendidikan karakter pada Desember 2021 ditujukan untuk siswa kelas XI.
Tidak ketinggalan, protokol kesehatan tetap dilaksanakan dengan ketat. Wajib memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan menjadi kebiasaan baru yang diterapkan dimanapun dan kapanpun.
Pendidikan karakter siswa bertujuan untuk melatih kedisiplinan, ketertiban, dan PBB. Selain itu melihat banyaknya kenakalan remaja yang terjadi belakangan ini, siswa juga diberikan sosialisasi penyalahgunaan narkoba. Adapula renungan hingga outbound sebagai kegiatan penyegaran.
“Ini adalah kegiatan rutin tahunan untuk membentuk karakter kebangsaan yang berakhlak, disiplin, dan religius,” tutur Tri Setya. (Siedoo)