Siedoo, Harkunti Pertiwi Rahayu, seorang dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) terpilih menjadi salah satu dari sebelas anggota Scientific Committee for the UN Ocean Decade Tsunami Programme (SC-ODTP) atau Komite Saintifik Program Tsunami Dekade Kelautan PBB.
Harkunti adalah dosen dari kelompok keahlian Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB.
PBB mencanangkan program Dekade Kelautan untuk Pembangungan Berkelanjutan 2021-2030 guna mendukung upaya mengembalikan kualitas laut. Program ini mengumpulkan pemangku kepentingan laut di seluruh dunia untuk memastikan ilmu kelautan dapat sepenuhnya mendukung dalam menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pembangunan berkelanjutan di laut.
“Keputusan ini menunjukkan kepercayaan UNESCO kepada Indonesia, sebagai badan PBB yang bertanggung jawab pada program Dekade Kelautan,” kata Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar, baru-baru ini, dilansir dari kemendikbud.
Harkunti merupakan lulusan sarjana dari ITB dan doktor dari Universitas Kochi, Jepang. Dalam program doktoralnya, ia fokus pada penelitian reduksi dan mitigasi bencana, khususnya tsunami.
Dalam komite yang menjadikan dirinya sebagai anggota tersebut, Harkunti bersama rekan-rekannya bertugas untuk mengembangkan rencana penelitian, pengembangan dan rencana implementasi program tsunami decade kelautan dalam jangka waktu 10 tahun.
Selain itu, komite secara umum berperan sebagai penasehat kepada kelompok kerja tsunami dan budaya lain terkait dengan sistem peringatan dan mitigasi permukaan laut. Dalam komite ini pula, dua anggota lain berasal dari Amerika Serikat, kemudian masing-masing satu orang berasal dari Chili, Kosta Rika, Selandia Baru, Jepang, Rusia, Prancis, India, dan Israel. (*)