YOGYAKARTA – Pada tahun 2020, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menduduki peringkat 12 klaster pertama dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia. Tahun 2021 dengan skema penilaian yang berbeda dari tahun 2020, UNY berhasil menempati ranking 2 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) BLU secara nasional.
“Dari 8 indikator kinerja utama yang dinilai, UNY menduduki ranking teratas pada 5 indikator. Selain itu UNY juga berhasil meraih kategori informatif dari Komisi Informasi Publik,” kata Rektor UNY Prof. Sumaryanto.
Ia menyampaikan itu saat kuliah umum civitas akademika UNY di Rektorat. Kuliah umum bertema ‘Internalisasi Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh’ diikuti lebih dari 3.000 mahasiswa baru UNY jenjang D4 hingga S3 secara luring maupun daring. Ketua DPR RI Dr. (HC) Puan Maharani berkesempatan mengisi kuliah umum pada kesempatan itu.
Ketua DPR mengatakan bahwa generasi muda sangat penting bagi Indonesia di masa yang akan datang. Generasi yang akan mengubah Indonesia mengingatkan bahwa tidak ada negara yang menjadi maju dengan meninggalkan nilai kebangsaannya, jati dirinya. Tanpa generasi mudanya berpikir secara bergotong royong untuk memajukan bangsa secara bersama.
“Generasi muda adalah salah satu yang bisa mengarahkan masa depan bangsa. Indonesia maju, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh maka kita harus selalu memperkuat nilai-nilai kebangsaan kita,” urainya.
Menurut dia, jangan pernah menganggap bahwa nilai-nilai kebangsaan Indonesia akan terus bertahan ketika semua hanya berdiam diri. Apalagi pada masa sekarang, dimana kemajuan teknologi membawa masyarakat dan bangsa di dunia terhubung secara sosial ekonomi, budaya dan politik.
Kemajuan teknologi dan komunikasi apabila tidak diantisipasi akan menciptakan kondisi dimana generasi muda mengalami disorientasi dalam cara pandang terhadap kehidupannya sebagai warga negara Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budaya bangsa.
“Baik dalam etika maupun moral sebagai komunitas bangsa dan tenggelam dalam pusaran gejolak disrupsi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya. (Siedoo)